SANCAnews.id – Kasus mafia minyak goreng yang
diusut Kejaksaan Agung (Kejagung) turut menyeret PT Wilmar Nabati Indonesia,
salah satu perusahaan di bawah naungan Wilmar Group.
Salah seorang Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia berinisial
MPT ikut jadi tersangka kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau
crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng.
Penangkapan pejabat tinggi PT Wilmar Nabati Indonesia
merupakan pengembangan dari kasus korupsi yang menjerat Dirjen Perdagangan Luar
Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) berinisial IWW alias Indrasari Wisnu
Wardhana.
Usai kasus korupsi tersebut terungkap, jejak Wilmar Group pun
mulai terkuak. Terbaru, perusahaan internasional itu ternyata merupakan salah
satu sponsor klub Persis Solo.
Klub milik putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi),
Kaesang Pangerap itu bekerjasama dengan Wilmar Group saat mengarungi Liga 2
tahun lalu. Kini Persis Solo sukses promosi ke liga 1.
Logo Wilmar terpampang pada bagian depan jersey Persis Solo,
tepatnya dada sebelah kanan. Logo Wilmar ini bersanding dengan Free Fire Bank
Aladin Syariah dan Gurih.
Country Head Wilmar International Ltd untuk Indonesia, Darwin
Indigo pada Oktober tahun 2021 lalu, menjelaskan perusahaannya tanpa ragu-ragu
bersedia menjadi sponsor Persis Solo pada kompetisi Liga 2 Musim 2021.
Keputusan ini didasari potensi tim Laskar Sambernyawa untuk
lebih berprestasi di ajang sepak bola Tanah Air, termasuk promosi ke Liga 1.
Darwin mengatakan, sepak bola merupakan olahraga yang sangat
dekat dengan masyarakat di Indonesia. Hal ini, sesuai dengan produk-produk yang
di hasilkan Wilmar Group seperti minyak goreng, beras, dan lainnya yang juga
dikonsumsi masyarakat Indonesia.
“Jadi ada kesamaan antara Wilmar dengan Persis Solo. Kami
benar-benar sangat dekat dengan masyarakat. Kami juga sangat bangga dengan
manajemen baru Persis dan yakin mereka menjadi tim unggul di Indonesia,” ujar
dia.
Selain PT Wilmar Nabati Indonesia, Kejagung juga menetapkan
dua tersangka lainnya dari perusahaan PT Musim Mas, dan Permata Hijau Group
dalam korupsi izin ekspor sawit.
Keterlibatan Wilmar Group dalam mendukung Persis Solo
ditanggapi oleh politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana.
Jika kasus tersebut terjadi di era Presiden SBY, menurut
Panca maka para 'cebong' akan melontarkan berbagai tuduhan.
“Kalau ini kejadian di era rezim SBY, para bong udah pasti
rame nih. Segala tuduhan pasti menyembur dari mulut mereka. Terutama si
Panjoel. Iya nga sih?,” tulisnya di akun twitternya @panca66, Kamis
(21/4/2022). (viva)