SANCAnews.id – Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko angkat bicara terkait terkait penangkapan sejumlah orang yang terlibat Negara Islam Indonesia (NII) oleh Densus 88 yang sempat dikabarkan akan jatuhkan rezim jokowi pakai golok.

 

Moeldoko mengatakan bahwa NII yang eksis saat ini telah berada di ditengah-tengah masyarakat, yakni melalui ASN, melalui aparat keamanan, melalui mahasiswa, melalui berbagai institusi, dan termasuk pengusaha.

 

"Jangan salah, itu sudah berada di tengah-tengah kita. Siapa yang menjadi unsur-unsur yang terpengaruh? Melalui ASN, melalui aparat keamanan, melalui mahasiswa, melalui berbagai institusi, dan termasuk pengusaha," kata Moeldoko seperti yang dikutip Hops.ID dari kanal Youtube Offiicial iNews pada Sabtu, 23 April 2022.

 

Bahkan Moeldoko menyebut NII saat ini jauh lebih berbahaya atau dasyat dibanding dari NII pada masa Kartosoewirjo dan Kahar Muzakkar. Pasalnya, NII saat ini tidak mudah dikenali karena dinilai pergerakannya tak sepenuhnya memakai senjata.

 

Hal ini membuat pelakunya tidak mudah ditangkap dan pemberontakan tidak mudah diselesaikan.

 

"Ini jauh lebih dahsyat. Kenapa dahsyat? Kalau pergerakan senjata, dia mudah dikenali, pelakunya mudah ditangkap, dan mudah diselesaikan," tegas Moeldoko.

 

Disamping itu, Moeldoko menghimbau agar masyarakat lebih waspada dengan keberadaan NII di tengah-tengah masyarakat.

 

Minta masyarakat waspada pada lingkungan sekitar 

Moeldoko meminta masyarakat waspada terhadap lingkungan terutama orang-orang di lingkungannya. "Jangan ada lagi kita tidak tahu bahwa sebelah kita ternyata teroris, sungguh mengerikan," pungkasnya.

 

Sebelumnya, Densus 88 mengamankan sejumlah orang yang terlibat NII dan menyatakan memiliki bukti-bukti terhadap rencana menggulingkan pemerintahan rezim Presiden Jokowi sebelum 2024.

 

Densus 88 menyatakan sudah menggelar upaya penyidikan usai menangkap beberapa orang yang diduga adalah anggota NII di Sumatra Barat (Sumbar).

 

Densus 88 mengungkapkan bahwa anggota NII yang mereka amankan berniat untuk mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia dengan khilafah atau syariat Islam.

 

Selain itu, para anggota NII tersbut juga berencana melakukan sejumlah aksi terror di beberapa wilayah di Indonesia. Dari penangkapan tersbut disebutkan juga diamankan sejumlah barang bukti salah satunya adalah golok. (*)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.