SANCAnews.id – Kementerian Agama menyatakan,
secara hisab posisi hilal awal Syawal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru
Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 1 Mei
atau 29 Ramadan 1443 Hijriah.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag,
Kamaruddin Amin menjelaskan pada 1 Mei tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit
sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai
6,4 derajat.
"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal
awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ujar
Kamaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dilansir Antara,
Senin, 25 April.
Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi
syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi
6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2
derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.
Dengan demikian, 1 Syawal atau Idulfitri 2022 kemungkinan
jatuh pada 2 Mei. Namun, penetapannya baru akan diumumkan setelah menggelar
sidang isbat 1 Syawal 1443 Hijriah pada Minggu, setelah proses pengamatan hilal
di 99 titik pemantauan.
"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan
kriteria yang digunakan. Kedua hal, yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan
rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya
diambil keputusan awal Syawal 1443 H," kata dia.
Hasil keputusan sidang isbat akan disampaikan dalam
konferensi pers yang ditayangkan secara langsung oleh TVRI sebagai tv pool.
Senada dengan Kamaruddin, Profesor Riset
Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN), Thomas Djamaluddin memprediksi 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri
2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei 2022.
"Posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah
Sabang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatra juga
memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik, Kalimantan dan Jawa sudah
memenuhi. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada
2 Mei 1 Syawalnya," ujar Thomas.
Thomas menjelaskan posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1
Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS.
Tingginya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat.
(voi)