SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo akhirnya menyampaikan
sikap politik jelas terkait bergulirnya wacana penundaan Pemilu dan penambahan
masa jabatan presiden.
Saat menyampaikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna,
Jokowi menegaskan kepada jajaran menterinya agar tidak lagi ada yang
menyuarakan isu penundaan Pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.
Di hadapan para menterinya, Jokowi memerintahkan anggota
kabinetnya tidak menimbulkan polemik di masyarakat dengan wacana Penundaan
Pemilu.
Kata Presiden dua periode ini, para menteri harus fokus
bekerja dalam menghadapi berbagai kesulitan akibat dampak pandemi Covid-19.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan penundaan
(Pemilu) perpanjangan (masa jabatan presiden). Sudah," tegas Jokowi di
Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (6/4).
Dalam kondisi sekarang ini, Jokowi menyatakan bahwa situasi
dan kondisi global yang tidak menentu membuat ekonomi sejumlah negara goyang.
"Saya kira baik sisi fiskal kita, moneter kita sangat
dipengaruhi oleh ekonomi global yang tengah bergejolak, utamanya yang terkait
dengan kenaikan inflasi hampir di semua negara," kata Jokowi.
Maka dari itu, mantan Walikota Solo ini mewanti-wanti kepada
jajaran menterinya dan juga kepala-kepala lembaga agar fokus bekerja menjaga
kondisi ekonomi nasional.
"Kesadaran ini harus kita miliki, dan dampak itu
dirasakan betul oleh masyarakat saat kita turun ke bawah," demikian
Jokowi.
Dalam beberapa bulan ini menteri Jokowi yang kerap
menyuarakan penundaan Pemilu adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil
Lahadalia. (rmol)