SANCAnews.id – Kekuasaan Presiden Joko Widodo dianggap menindas dan tidak bikin sejahtera rakyat. Atas kinerjanya sebagai presiden yang kerap menyusahkan rakyat itulah Jokowi dinilai tidak pantas mencari dalil untuk memperpanjang masa jabatan kekuasaannya.
"Bagi rakyat, Jokowi kesulitan Mencari dalil untuk
memperpanjang masa jabatan kekuasaannya.
"Bagi rakyat, Jokowi kesulitan cari dalil untuk
perpanjang masa jabatan kekuasaannya," ujar Direktur Gerakan Perubahan,
Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/4).
Karena kata Muslim, kekuasaan Jokowi bikin rakyat susah dan
menderita akibat apa-apa serba mahal. Seperti minyak goreng mahal, Pertamax
naik, PPn naik, hingg bahan pokok lainnya serba naik.
"Dengan semua kenaikkan itu, rakyat sangat terpukul.
Kekuasaan Jokowi dianggap menindas dan tidak bikin sejahtera rakyat. Dengan
kesulitan hidup rakyat hampir semua kalangan ini bahkan bukan perpanjangan
kekuasaan yang didapat, malah rakyat ingin agar Jokowi dipercepat masa
kekuasaannya, bukan di perpanjang," jelas Muslim.
Bahkan kata Muslim, jika perlu tidak menunggu hingga Pemilu
2024, jabatan Jokowi diakhiri secara konstitusional berhenti di tengah jalan.
Ia pun menyinggung beberapa Presiden yang akhirnya berakhir
di tengah jalan seperti Soekarno, Soeharto, BJ. Habibi dan Abdurrahman Wahid.
Terkait dengan Jokowi, Muslim Arbi berpendapat, rakyat akan
berpikir karena selama berkuasa Jokowi membuat rakyat susah. Imbasnya, akan
banyak rakyat yang berpikir sebaiknya Jokowi mengakhiri jabatannya sesegara
meungkin.
"Pasti rakyat berpikir, ngapain punya presiden yang
kerjanya bikin susah rakyat berlama-lama berkuasa?" pungkas Muslim. (*)