SANCAnews.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh
Indonesia (BEM SI) mengancam akan menggalang gelombang aksi unjuk rasa yang
lebih besar jika tuntutannya tidak terpenuhi.
Sebelumnya, dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI,
pimpinan DPR yang diwakili oleh Sufmi Dasco Ahmad, Rahmat Gobel, dan Lodewijk
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui mahasiswa dan berjanji akan
mengakomodir serta mengawal tuntutan BEM SI ke pemerintah.
"Kita akan kawal kita akan monitor, kalau tidak
tersampaikan aspirasi ini maka akan ada gelombang-gelombang aksi selanjutnya
yang lebih besar. Sepakat kawan-kawan?" teriak Ketua BEM SI Kaharuddin
dalam orasinya, pada Senin sore (11/4).
"Sepakaaat," sahut massa aksi.
Kaharuddin juga mengancam Pimpinan DPR dan Kapolri apabila
tidak maksimal dalam mengupayakan tuntutan mahasiswa tersampaikan ke Pemerintah
akan mengupayakan reformasi jilid II.
"Nanti akan ada reformasi jilid II, jikalau aspirasi ini
tidak terealisasi. Sepakat kawan-kawan?" tegasnya.
"Sepakaaat," teriak massa aksi lagi.
Dalam aksi BEM SI yang berujung ricuh ini mereka membawa
sejumlah tuntutan antara lain sebagai berikut;
Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan
dan menyampaikan aspirasi rakyat, bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput
aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai
daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak
mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas
menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk
menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai
saat ini belum terjawab. (rmol)