SANCAnews.id – Ketua Rekat Indonesia Raya Eka
Gumliar menyerukan Pemerintah segera menertibkan para buzzerp yang dinilai
sudah sangat provokatif dan memecah-belah sesama anak bangsa.
"Keberadaan para buzzerp saat ini seolah dipelihara
karena sangat sulit tersentuh hukum. Tentu ini bisa merusak kepercayaan rakyat
pada penegakan hukum dan berpotensi menimbulkan terus kegaduhan dan
perpecahan", ungkap Eka Gumilar.
"Jika ada kepentingan politik apapun dengan membiarkan
buzzerp, sudah saatnya pemerintah menunjukan komitment menjaga NKRI di atas
segala kepentingan apapun dengan menertibkan dan memproses hukum semua yang
melakukan upaya propokasi dan melecehkan keyakinan agama", lanjutnya.
Eka Gumilar menyebut Indonesia saat ini darurat buzzerp.
Sementara rakyat memendam amarah seperti api dalam sekam yang sewaktu-waktu
bisa membakar Indonesia dan timbul kegaduhan.
"Rakyat melihat banyak pelecehan upaya provokatif yang
seolah tidak tersentuh hukum. Sebut saja kasus hukum terhadap Abu Janda, Ade
Armando, Denny Siregar, semua mangkrak dan tidak ada kejelasan.", kata
Eka.
"Sementara kita berkoar tentang keadilan dan penegakan
hukum. Kasian aparat yang sudah kerja keras untuk menegakkan hukum seolah hukum
sendiri dipermainkan oleh mereka."
"Siapapun yang melindungi para buzzerp,harus kt hadapi
demi membuktikan kecintaaan kita pada NKRI", tegas Eka Gumilar.
Saat ini rakyat mencatat banyak kasus dari masyarakat yang
mengadukan para buzzerp ke polisi, kasusnya mangkrak. "Ini sangat
melecehkan upaya penegakan hukum dan keadilan", imbuhnya.
Apalagi saat sekarang suasana Idul Firtri semua yang
berpotensi merusak kerukunan harus ditertibkan apalagi buzzerp pemecah belah.
Harusnya bisa ditertibkan untuk menjaga Indonesia dari perpecahan.
"Masa rasacinta kita pada tanah air dan bangsa harus
dikalahkan demi kepentigan politik sesaat? Memberangus buzzerp itu keharusan
bagi kita yang berpikir waras, bukan soal keberpihakan kekelompok manapun"
"Kalau tidak mampu tertibkan buzzerp, kita harus malu
kalau bicara soal Pancasila dan Persatuan Indonesia, apalagi bicara keadilan
dalam penegajan hukum karena rakyat seolah menonton negara membiarkan para
buzzerp ini dipelihara oknum-oknum yang mengorbankan wibawa hukum demi
kepentingan pribadi atau kelompoknya
saja", tegas Eka.
Rekat Indonesia Raya sering mengadakan pertemuan silaturahmi
para tokoh bangsa lintas suku, budaya dan agama untuk menjaga Indonesia sejuk,
aman dan damai.
Upaya tersebut dirasa akan sulit jika pemerintah seakan
membiarkan para buzzerp yang sangat provokatif dibiarkan.
"Pemerintah harus betul-betul serius memerangi para
buzzerp penyebar hoax dan perpecahan, melanjutkan proses hukum yang ada
seadil-adilnya. Mari menjaga Indonesia semakin sejuk aman dan damai."
"Darurat buzzerp tidak kalah bahaya dengan darurat
narkoba, karena berpotensi merusak bangsa kita", tutup Eka Gumilar.
(gelora)