SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo dianggap
gagal menyenangkan rakyat karena tak mampu kendalikan harga kebutuhan pokok.
Sehingga tidak ada alasan untuk menunda Pemilu 2024 untuk memperpanjang masa
jabatan dan kekuasaan Jokowi.
Seperti disampaikan Direktur Eksekutif Oversight of
Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, mayoritas masyarakat dipastikan
menginginkan suksesi kepemimpinan nasional melalui Pemilu tetap dilaksanakan
pada 2024. Meskipun ada hasutan dari segelintir orang yang "lapar
kekuasaan" untuk menunda pemilu dengan berbagai alasan.
"Lagi pula berdasarkan data dari beberapa lembaga survei
menunjukan rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja presiden, lalu alasan
darimana ketika ada menteri mengklaim ada kelompok masyarakat yang berharap
pemilu ditunda," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin
(4/4).
Alasan penundaan pemilu ini tak sinkron dengan kondisi beban
hidup sehari-hari masyarakat yang semakin tinggi. Sehingga, sulit menemukan
alasan positif dari kebijakan pemerintah yang menjadi pertimbangan untuk
memperpanjang masa jabatan presiden atau menunda pemilu.
"Bagaimana mungkin dianggap sukses sedangkan untuk
mengendalikan harga-harga kebutuhan harian masyarakat seperti pangan, minyak
goreng, atau BBM saja pemerintah gagal menyenangkan rakyatnya," pungkas
Satyo. (*)