SANCAnews.id – Polda Metro Jaya belum menanggapi lebih jauh desakan warganet yang meminta polisi adil untuk menangkap eks politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Habib Husin Shihab.
Dorongan itu
muncul karena Husin dianggap melakukan doxing foto dan alamat terduga pelaku
pengeroyokan terhadap pegiat media sosial (medsos) Ade Armando.
Sayangnya, data warga yang bersifat privasi, yang disebar
Husin ternyata salah. Warganet pun juga mempertanyakan mengapa Husin bisa
mendapatkan akses data pribadi secara cepat. Hal itu lantaran Husin menyebarkan
data daftar orang yang disebut sebagai pelaku penganiayaan Ade, tidak lama
setelah peristiwa terjadi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan,
penyidik saat ini masih fokus untuk mengusut kasus pengeroyokan dan pemukulan
terhadap Ade. Adapun dosen Universitas Indonesia tersebut masih dirawat di
Rumah Sakit Siloam Semanggi.
Atas dasar itu, pihaknya belum bisa memastikan apakah penyidik juga bakal mengusut kasus dugaan doxing yang dilakukan oleh Husin.
"Ini kami masih fokus pada perkara (pengeroyokan) ini," ucap Zulpan
saat ditemui di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu
(13/4/2022).
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap tiga dari enam terduga pelaku pengeroyokan terhadap Ade saat demo mahasiswa di depan gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Keenam pelaku tersebut menyamar sebagai mahasiswa dan menyusup ke dalam aksi.
"Polda Metro Jaya berhasil melakukan identifikasi pada pelaku pemukulan
Ade Armando. Ada enam orang yang kami jadikan tersangka," kata Zulpan.
Menurut Zulpan, kelima pelaku masing-masing bernama Muhammad
Bagja, Komar, Diah Ulhaq, Ade Purnama, Abdul Latif, dan Abdul Manaf. Dari enam
tersangka tersebut di antaranya, Muhammad Bagja dan Komar telah ditangkap pada
Selasa (12/4/2022) di tempat yang berbeda.
Kemudian tersangka, Muhammad Bagja diamankan di Jakarta,
Komar diamankan di Jonggol, Kabupaten Bogor dan Diah Ulhaq ditangkap di sebuah
Yayasan Al Madad, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (13/4). (wartaekonomi)