SANCAnews.id – Covid-19 dijadikan kambing hitam elit politik sebagai alasan untuk menunda pemilu 2024. Hal ini dinilai tidak logis, lantaran sejauh ini penanganan pandemi di Indonesia diapresiasi masyarakat bahkan dunia.

 

Selain itu, faktor ekonomi juga dirasa kurang etis dijadikan alasan. Karena, dalam kurun waktu dua tahun dihantam pandemi saat ini, ekonomi nasional dilaporkan stabil dibandingkan negara-negara lain.

 

“Karena alasannya itu loh ekonomi. Yang benar aja, tahun 2020 Pilkada itu dijadikan sebagai salah satu hal yang bisa meningkatkan atau memicu dari ekonomi,” tegas penggagas lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio dalam acara diskusi virtual KedaiKOPI bertemakan “Kata Pakar Bila Pemilu Ditunda” Minggu (6/3).

 

Hensat melihat justru pemerintah mendapatkan tepuk tangan dari dunia. Hal ini dinilai sangat kontradiktif antara fakta dengan wacana yang digulirkan untuk menunda pemilu dengan alasan Covid-19.

 

“Katanya pemerintah ini paling berhasil penanggulangan Covid-nya. Tapi giliran begini-begini Covid-19 dijadikan alasan. Dan lagi pula dari hasil survei kedai kopi, penanggulangan Covid-19 oleh pemerintah itu salah satu hal yang diapresiasi oleh masyarakat,” tandas Hensat.

 

Jika Covid jadi kambing hitam untuk menunda pemilu maka, menurut Hendri, orang yang mendukung dan mengapresiasi penanggulangan Covid bakal sakit hati.

 

“Itu pasti yang jawab puas penanggulangan Covid jadi marah semua karena kepuasan mereka terhadap penanggulangan Covid-19 itu dijadikan alasan untuk penundaan pemilu,” tutupnya. (rmol)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.