SANCAnews.id – Pegiat media sosial Helmi Felis baru
melontarkan pernyataan keras terkait kasus penembakan seorang dokter oleh
Densus 88 di Sukoharjo.
Helmi kemudian menyebut bahwa aksi terorisme pertama kali
terjadi di Era Presiden Megawati Soekarnoputri.
“Teroris muncul pertama kali ketika presidennya Megawati,”
ujar Helmi dikutip dari akun Twitternya @Helmi_Felis pada Kamis 10 Maret 2022.
Ia melanjutkan, bahwa kejadian terorisme pada 11 September
puluhan tahun silam yang menghancurkan menara kembar World Trade Center (WTC)
di New York, adalah sebuah sandiwara belaka.
“Di Amerika serangan menara kembar diduga kuat sebagai
sandiwara intelijen, kejadian itu terhadi hanya 1 tahun sebelum Bom Bali,”
tegas Helmi.
Karena itu, atas tragedi tertembaknya seorang dokter di
Sukoharjo, ia menegaskan sebaiknya Densus 88 dibubarkan, sebab seringkali
melakukan operasi yang kontra produktif.
“Bubarkan saja DENSUS 88 banyak operasinya yang ganjil, kontraproduktif,”
jelasnya. Diketahui, sosok dokter yang tewas tertembak Densus bernama Sunardi.
Dari informasi yang didapatkan, Sunardi selama ini membuka
praktik di rumahnya di Keluarahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo.
Sebelum tewas, dari informasi yang didapatkan Sunardi sempat
melakukan perlawan terhadap petugas dengan cara menabrakkan mobilnya pada
petugas.
“Informasi yang kami terima, keluarga sudah mendapatkan
keterangan dari Polres Sukoharjo bahwa dokter Sunardi tewas saat proses
penangkapan oleh Densus 88. Informasinya korban melawan,” ujar Sekretaris The
Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, Endro Sudarsono dilansir dari
detik.com.
ISAC sendiri merupakan organisasi yang selama ini aktif
melakukan advokasi kasus-kasus terkait penangkapan terduga teroris. (terkini)