SANCAnews.id – Mundurnya perusahaan keuangan multinasional
yang berpusat di Jepang, SoftBank dalam proyek pembangunan ibukota negara (IKN)
Nusantara dipandang sebagai langkah sangat bijak.
Pasalnya pembangunan IKN Nusantara masih banyak sejumlah
persoalan. Mulai dari masalah hukum dan konstitusi UUD 1945 hingga kedaulatan
daerah.
"Softbank mundur dari proyek IKN. Sangat bijak. Karena
IKN banyak masalah hukum, melanggar UUD dan kedaulatan kaerah, sedang dalam
gugatan, masa depan tidak pasti," kata Managing Director Political Economy
and Policy Studies, Anthony Budiawan dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu
(12/3).
Bahkan, kata Anthony Budiawan, proyek IKN cenderung
dinakhodai oleh para oligarki sehingga masalah demi masalah tiada henti
menyelimuti proyek IKN itu.
Dia juga menyinggung masalah dugaan adanya praktik korupsi
kolusi dan nepotisme (KKN) yang terjadi.
"IKN dinakhodai oligarki, yang bermasalah pula. KKN dan
bakar hutan? IKN akan mati prematur?" pungkasnya.
Perusahaan keuangan multinasional yang berpusat di Jepang,
SoftBank, batal ikut serta dalam proyek pembangunan ibukota baru Indonesia.
Kabar itu menjadi breaking news di media terkemuka Jepang, Nikkei.
"BREAKING! SoftBank pulls out of Indonesia's new capital
project," demikian ditulis Nikkei di akun twitternya, Jumat (11/3). (rmol)