SANCAnews.id – Banyak pihak yang memberikan
apresiasi atas aksi pawang hujan tersebut, hingga banyak yang tertawa melihat
aksinya di tengah penonton.
Salah satu pihak yang memberikan tanggapan tersebut, yaitu
Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma'arif saat
melihat video penjelasan Rara cara mengatasi hujan di lokasi MotoGP Mandalika
pada hari ini, Minggu (20/3).
"Hehehe sumpah pingin ketawa tapi malu, malu jadi bahan
ketawaan negara maju," ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL,
Minggu malam (20/3).
Aksi pawang hujan tersebut mengingatkan publik atas ritual
kendi yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di titik nol lokasi Ibukota
Negara (IKN) Nusantara beberapa waktu lalu di Kalimantan Timur (Kaltim).
Jokowiu meminta para kepala daerah membawa tanah dan air dari
masing-masing daerahnya dan disatukan dalam sebuah kendi besar.
"Setelah orde lama, orde baru dan orde reformasi, kini
Indonesia masuk orde klenak klenik," kata Slamet.
Slamet pun mengaku menunggu atas penyelenggaraan Pemilu 2024
mendatang apakah melahirkan seorang pemimpin klenik seperti yang terjadi saat
ini atau tidak lagi.
"Kita tunggu apakah 2024 akan lahir presiden klenak
klenik?" pungkas Slamet. (*)