SANCAnews.id – Rara si Pawang Hujan menjadi
perbincangan internet dan masyarakat. Usai tampil di MotoGP di Sirkuit
Mandalika, Lombok NTB, ia hadir berbicara dengan Deddy Corbuzier.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier membicarakan perempuan bernama
asli Raden Roro Istiati Wulandari itu. Ia merasa heran lantaran event sebesar
MotoGP masih mengandalkan pawang hujan.
"Nanti kalau Indonesia menang... Bule bule nya pada
gosip.... Cieeee main dukun....Gue kadang mikir... Pawang hujan sampe detik ini
aja kita masih pake?" tulis Deddy Corbuzier.
Deddy pun mengutarakan keinginannya untuk mengundang Rara.
Hal itu terwujud karena Rara hadir dalam podcast Deddy Corbuzier, Close The
Door.
"Karena ini kan tradisi ya, Rara itu kan jadi pawang
hujan tu dah dari kecil, turun temurun. Dari (umur) 9 tahun, Jadi kakek itu
bisa, nah bude rara itu memang kalo jaman sekarang umumnya paranormal
bahasanya. Paranormalnya bude. Jadi ilmu ini tu sudah ada. Saya sudah
diajarin,” kata Rara menjelaskan caranya.
"Ini kan cabe, bawang ditusuk, sebenarnya ini kode alam,
kayak SOS Lah,” lanjutnya.
"Karena kan awan tu kayak alam lain itu sudah tau kalo
ini, oh lagi dipawangi, tancepin ke tanah. Kalo hio (dupa) itukan untuk elemen
panas, dibakar. Kan Rara gak merokok. Karena saya gak merokok, jadi saya punya
tim yang khusus untuk merokok,” jelasnya.
Rara si Pawang Hujan juga meluruskan kabar yang menyebut ia
dibayar tiga digit untuk Mandalika. Ia membantah dan mengatakan hanya dibayar
Rp5 juta.
"Ya itu hitungannya murah sih mas, karena Rara mengabdi
membantu tidak saja untuk pengaspalan, sampai taman segala macam," kata
Rara.
Keinginannya menjadi pawang hujan didasari pekerjaan pawang
hujan yang masih diremehkan oleh masyarakat. Selain itu, dia ingin event MotoGP
di Mandalika sukses digelar di Indonesia.
"Saya sih lebih terpanggil kemaren karena ada profesi
pawang hujan yang sampai menuntut pemerintah, yang sampe lapor ke polisi.
Karena katanya dia lagi enggak tugas saat itu, tapi orang-orang bilang dia
gagal (melakukan pekerjaannya)," kata Rara. (voi)