SANCAnews.id – Agar bangsa Indonesia terselamatkan
dari para Oligarki, maka harus dipimpin oleh Presiden seperti Habib Rizieq
Shihab yang mampu mengalahkan kekuatan oligarki dalam mempengaruhi kebijakan di
Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh aktivis senior, Syahganda Nainggolan
dalam video wawancara yang diunggah di akun YouTube Realita TV pada Sabtu malam
(19/3).
Dalam video ini, Syahganda menyebut bahwa dalam satu riset
terbaru dari Institut Pertanian Bogor (IPB), bahwa pembagian kerjasama antara
pengusaha dengan rakyat adalah 60-40, 60 untuk pengusaha dan 40 untuk rakyat.
"Ke depan (seharusnya) di balik, kalau ada kerjasama,
semua tanah-tanah pengusaha ini yang kerjasama pakai tanah negara atas nama
HGU, dia tuh cuma dapat 30 persen, tidak boleh lebih dari 30 persen," ujar
Syahganda seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/3).
Jika hal itu terjadi kata Syahganda, maka negara memiliki
kontrol atas harga-harga kebutuhan pokok yang bisa mensejahterakan rakyat
Indonesia.
Bagi Syahganda, kalau negara tidak menguasai tanah-tanah,
tidak menguasai kebijakan, kontrol harganya ada di pedagang.
Ia pun heran karena di era Jokowi masalah kelangkaan minyak
goreng, hanya Mendag Lutfi yang disuruh untuk mengatasi.
Kesannya, rakyat hanya diberi kesenangan seperti dalam
sejarah Roma ada gladiator rakyat tepuk tangan.
"Ini dia buat moto GP, moto GP itu adalah untuk
pengalihan menurut saya, bahwa supaya rakyat itu lupa, bahwa ada masalah minyak
goreng, masalah gula naik, belum lagi ini belum lebaran belum bulan puasa, gila
gak," jelas Syahganda.
Syahganda memprediksi, kondisi kenaikan harga bahan pokok
maupun kelangkaan akan semakin terus ada ke depan.
Ia pun menjelaskan, Indonesia akan maju jika dipimpin oleh 3
sosok tokoh, yakni Rocky Gerung, Habib Rizieq Shihab dan Jumhur Hidayat.
"Saya usulkan saja presiden ke depan Habib Rizieq wakilnya Rocky Gerung, kalau tidak Habib Rizieq sama Jumhur. Udah kalau itu aman bangsa ini. Semua harga-harga murah semua, buruh kaya kalau Jumhur jadi wakil presiden, tapi presidennya harus Habib Rizieq. Itu kalau mau oligarkinya kalah," pungkas Syahganda. ***