SANCAnews.id – Sorotan tajam diarahkan Partai
Demokrat kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko
Polhukam) Mahfud MD dalam menyikapi wacana penundaan Pemilu 2024 yang terus
dikembangkan dari lingkaran istana.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat,
Andi Arief bahkan menyebut Menko Mahfud terkesan melakukan pembiaran pada
menteri-menteri yang menggunakan jabatan dan kedekatan dengan presiden untuk
mengacak-acak demokrasi.
Setidaknya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan
telah terbuka mewacanakan penundaan pemilu ini ke publik.
“Mudah-mudahan saya salah,” sambungnya lewat akun Twitter
pribadi, Kamis pagi (17/3).
Andi Arief berharap, Mahfud MD yang pernah berdarah dalam
mengawal reformasi bisa tegas menyingkirkan para penumpang gelap, yang gerak
kelajuannya sudah tidak searah dengan cita-cita reformasi.
“Pak Prof Mahfud MD sebagai saatnya tegas melawan mereka yang
tak berkeringat dalam reformasi seperti Pak Jokowi, Pak Luhut dkk. Mereka
penumpang gelap, bukan bagian kapal yang sudah bergerak sangat jauh,” tuturnya.
Terakhir, Andi Arief mengingatkan kepada Joko Widodo dan
Luhut bahwa usia mereka memang sudah senja. Tapi Indonesia dan demokrasi adalah
dua hal yang harus selalu ada.
“Jutaan nasib rakyat tak boleh kalah dengan ambisi 2 orang,”
tutupnya. (rmol)