SANCAnews.id – Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan)
Immanuel Ebenezer atau Noel blak-blakkan sempat mengobrol dengan Munarman,
terdakwa kasus terorisme yang dia bela beberapa waktu lalu. Noel dihadirkan
oleh jaksa dalam kapasitasnya sebagai saksi meringankan Munarman.
Noel mengaku terharu karena sempat dipeluk oleh Munarman.
Munarman bilang dirinya khawatir karena kemauan Noel menjadi saksi justru
berdampak buruk pada posisinya sebagai komisaris utama anak perusahaan BUMN PT
Pupuk Indonesia (Persero), PT Mega Eltra.
"Munarman meluk saya, bahkan dia mengkhawatirkan posisi
saya itu. Itu yang membuat saya kaget. Kalau seorang teroris tentu tidak punya
rasa kemanusiaan, apalagi saya seorang Kristen. Dia tahu saya seorang Kristen
karena saya Immanuel,"kata Noel dilansir lewat kanal Youtube Realita TV,
Selasa, 29 Maret.
Kekhawatiran Munarman rupanya terbukti. Saat ini Noel sudah
dipecat dari posisinya sebagai komisaris utama. Menurut Noel, kehadirannya
sebagai saksi semata-mata bentuk rekonsiliasi.
Dirinya tidak menginginkan pada Pemilihan Umum (Pemilu)
mendatang terjadi keterpecahan yang tajam di masyarakat. Seperti istilah yang
sering digunakan saat ini, yaitu cebong untuk pendukung pemerintahan dan
kampret sebagai lawan dari pemerintahan.
"Saya ingin menunjukkan bahwa saya adalah Indonesia,
saya adalah Pancasila maka saya membela kawan saya. Saya meringankan kawan saya
dalam kasusnya itu hak konstitusi. Itulah Indonesia, itulah Pancasila,
kemanusiaan keadilan persatuan dan sebagainya," tegas Noel.
Noel heran, bila tujuan rekonsiliasi yang dia perjuangkan
justru direspons negatif bahkan cacian. Paling menjengkelkan, Noel kemudian
difitnah sebagai bagian dari teroris itu sendiri.
"Saya mempraktekkan ideologi yang saya anut hari ini
tapi saya difitnah, saya sebagai teroris pendukung khilafah, kadrun dan
sebagainya. Bahkan ada yang terakhir dibilang new kadrun, atau kadrun varian
baru," terang Noel.
Atas situasi ini Noel meminta Presiden Joko Widodo berani
untuk bersikap memberikan atensi atas perpecahan yang masih ada meski Pemilu
2019 telah berlalu. (voi)