SANCAnews.id – Para tetangga membeberkan kondisi
kesehatan dr Sunardi sebelum ditembak mati oleh Densus 88 karena diduga
terlibat jaringan terorisme.
Polisi menyebut dr Sunardi ditembak karena melawan saat
hendak ditangkap pada Rabu, 9 Maret 2022.
Jenazahnya dr Sunardi telah dibawa pulang ke rumahnya di
Jalan Dr Muwardi 92 Gayam, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Kamis sore, 10 Maret
2022.
Para tetangga datang melayat ke rumah duka. Mereka
menceritakan bahwa dr Sunardi rajin ke masjid untuk salat berjamaah.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran UNS itu ke masjid dengan
naik mobil, karena kondisi tubuhnya sudah tidak kuat berjalan.
“Dokter Sunardi itu orang baik. Beliau selalu sholat
berjamaah bareng yang lain. Beliau kalau datang (ke masjid) itu naik mobil
karena kaki beliau kan sakit,” kata Abdullah, tetangga dr Sunardi, seperti
dilansir Panjimas.
Menurut Abdullah, dr Sunardi harus menggunakan tongkat saat
berjalan. Ketika shalat berjamaah di masjid, Sunardi harus menggunakan kursi
roda, sehingga tidak bisa sujud.
“Beliau pakai tongkat. Kalau jalan pelan-pelan. Dia selalu
menyimpan kursi (untuk sholat) di masjid. Untuk salat dia nggak bisa ruku’
nggak bisa sujud,” beber Abdullah.
Ia tak menyangka Sunardi mengalami nasib tragis di tangan
Densus 88.
“Saya sebagai tetangga juga prihatin, kok kejadiannya bisa
seperti ini,” jelas Abdullah.
Layani Pengobatan
Gratis di Klinik
Tetangga lain, Maryamah mengaku pernah berobat ke klinik dr
Sunardi. Namun sang dokter tidak meminta bayaran setelah berobat.
Maryamah menceritakan anak dan suaminya pernah berobat ke
klinik Sunardi karena sakit vertigo.
Saat itu, Maryamah tidak dimintai bayaran, hanya dikasih
resep dan disuruh menebus obatnya ke apotik.
“Saya pernah berobat waktu anak saya kecil. Suami saya waktu
vertigo juga pernah berobat ke dokter Sunardi,” cerita Maryamah.
“Kata pak dokter, ini vertigo. Nggak usah bayar. Ini saya
kasih resep, beli aja di apotik,” tambah Maryamah menirukan ucapan Sunardi.
Diktehaui, Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Sunardi di
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, 9 Maret 2022 malam.
Polri mengatakan Sunardi diduga terlibat jaringan teroris
Jamaah Islamiyah (JI).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan
mengatakan Sunardi merupakan anggota Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).
“Keterlibatan SU adalah selaku anggota organisasi teroris JI,
kemudian yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai amir khidmat jabatannya
adalah deputi dakwah dan informasi dan yang bersangkutan juga penanggung jawab
Hilal Ahmar Society Indonesia,” kata Ramadhan saat jumpa pers virtual, Kamis 10
Maret 2022. (pojoksatu)