SANCAnews.id – Pendakwah Sugi Nur Raharja alias
Gus Nur angkat bicara terkait dokter Sunardi yang tewas ditembak mati Tim
Densus 88 Antiteror. Dia tak habis pikir dokter Sunardi berstatus tersangka
terorisme.
"Saya cari berita, saya searching seharian, gedung mana
yang dibom? Sekolah mana, gereja mana yang dibom dokter Sunardi? Korban-korban
yang dibunuh dokter Sunardi apakah ribuan? Saya cari seharian, tapi tidak
ketemu," kata pria yang menyematkan "Gus" di awal namanya
"Nur" itu, dikutip dari akun YouTubenya, Gus Nur 13 Official, Sabtu
12 Maret.
Awalnya Gus Nur bersaksi dokter Sunardi merupakan orang baik.
Dia mengatakan, dokter Sunardi kerap melakukan sejumlah upaya membantu
masyarakat dengan tindakan dermawan.
Gus Nur pun mengaku kecewa dengan tindakan kepolisian
mencabut nyawa dokter Sunardi. Termasuk cap teroris yang disandingkan dengan
nama dokter Sunardi.
Rasa herannya kepada label teroris yang dialamatkan kepada
dokter Sunardi membuat Gus Nur mengorek informasi. Dia mencari tahu lewat
internet terkait gedung atau bangunan mana yang pernah dibom dokter Sunardi
menyusup cap teroris itu
Namun, apa yang ditemukannya tidak ada. Malah sebaliknya,
kata dia, dokter Sunardi kerap membantu sesama. Sebagai dokter yang tergabung
dalam organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Gus Nur menyebut, yang
bersangkutan merupakan aktivis kemanusiaan.
"Yang ada dokter Sunardi itu aktivis kemanusiaan,
penulis buku berfaedah, dokter yang gratiskan pasiennya, stroke ringan, jalan
saja enggak bisa, jalan eggak bisa, susah," tutur Gus Nur.
Sebelumnya, pegiat media sosial Denny Siregar meminta
masyarakat tidak mempermasalahkan Sunardi yang berstatus dokter sekaligus
tersangka terorisme ditembak mati Tim Densus 88 Antiteror.
Menurut Denny, profesi apapun yang dijalani seseorang bisa
terafiliasi dengan gerakan radikal. Begitu juga Sunardi yang tergabung dalam
IDI.
Bahkan Denny mengklaim dewan syariah nasional yang kerap
menerbitkan fatwa di Indonesia juga sudah disusupi radikal. Denny pun meminta
agar masyarakat tidak merasa heran.
"Gak usah kaget deh kalo dia anggota IDI," kata
Denny Siregar lewat akun Twitternya pada Jumat 11 Maret. (voi)