SANCAnews.id – Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya bicara soal wacana Pemilu 2024
ditunda. Luhut mengatakan berdasarkan pengamatannya, banyak masyarakat yang
ingin agar anggaran pemerintah difokuskan untuk COVID-19, bukan pemilu.
"Kalau saya melihat di bawah, saya sudah sampaikan, kok,
banyak rakyat nanya yang saya ungkap ini, ya, saya boleh benar, boleh enggak
benar. Sekarang kita tenang-tenang kok. Kedua, kenapa duit begitu besar itu,
kan, banyak mengenai pilpres mau dihabisin sekarang," kata Luhut dalam
acara DEWG G20 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (16/3).
"Mbok nanti, lho, kita masih sibuk dengan COVID, keadaan
masih begini dan seterusnya, dan seterusnya. Itu pertanyaan kenapa mesti kita
buru-buru. Kami capek juga dengar istilah kadrun lawan kadrun, apa istilahnya
dulu itu," lanjutnya.
Luhut berpandangan alasan pemilu ditunda juga ingin
menciptakan perdamaian di tengah masyarakat. Dia pun mengaku heran mengapa
wacana ini dianggap salah di era demokrasi.
Sebab, kata dia, wacana ini akan diproses di DPR. Jika DPR
menyatakan tak setuju, wacana ini akan berhenti dengan sendirinya.
"Kita mau damai itu saja sebenarnya. Itu, kan, semua
berproses kalau nanti proses di jalan sampai ke DPR, ya, bagus, DPR enggak
setuju, ya, berhenti. Kalau sampai di DPR setuju, sampai ke MPR, berhenti, ya,
berhenti. Ya, itulah demokrasi kita kenapa mesti marah-marah ada yang
salah?" sebut Luhut.
Terkait big data soal mayoritas masyarakat mendukung
penundaan pemilu, ia menyebut data itu nyata dan tak dibuat-buat. Namun, ia
enggan mengungkap data itu ke publik.
"Ya, pasti adalah [big datanya], masa bohong. Janganlah
[diungkap ke publik]," kata Luhut.
Lebih lanjut, Luhut membantah sempat mengadakan pertemuan
dengan sejumlah petinggi partai terkait wacana penundaan pemilu. (kumparan)