SANCAnews.id – Heboh soal wayang yang mirip
Khalid Basalamah membuat Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Kiai Mahbub Maafi buka suara.
Menurut Kiai Mahbub Maafi, cara Gus Miftah menanggapi
pernyataan Khalid Basalamah soal wayang terlalu berlebihan dan tidak bijaksana.
Ditegaskan oleh Kiai Mahbub, bahwa Khalid Basalamah sudah
meminta maaf dan hendaknya hal tersebut tidak perlu dibuat heboh.
"Jangan dibikin nyinyir, dijawab dengan jawaban satir.
Nggak bijak menurut saya, orang itu perlu bijaksana, tapi perlu juga bijak
sini. Bijak sana-nya sudah, Ustadz Khalid sudah minta maaf. Bijak sini-nya,
nggak usahlah kita bikin yang heboh-heboh seperti ini," ucap Kiai Mahbub,
mengutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Selasa (22/2).
Kiai Mahbub juga meminta bahwa polemik soal wayang ini
dihentikan.
"Nggak usah berpolemik soal wayang ini, toh Ustadz
Khalid Basalamah sudah meminta maaf, sudah menyadari terkait pendapatnya soal
wayang," jelasnya.
Kiai Mahbub mengatakan perbedaan pendapat merupakan
keniscayaan yang perlu ditanggapi dengan cara yang bijak.
"Isu lama sebenarnya ini, hanya kemudian dikemukakan
Khalid Basalamah, tapi dari zaman dahulu juga ada yang begitu (perdebatan soal
wayang)," ungkapnya.
Gus Miftah sendiri sudah memberikan pernyataan terkait pentas
wayang yang kemudian menjadi viral karena terdapat karakter wayang mirip Khalid
Basalamah.
Gus Miftah menuturkan jika terkait konten pementasan
merupakan domain dari sang dalang. Sebagai pemilik tempat, sambung Gus Miftah,
dirinya hanya mendapatkan pemberitahuan tentang lakon apa yang akan dipentaskan
secara garis besar saja.
"Konten atau lakon atau atraksi di dalam pertunjukan
wayang itu domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Pertunjukannya seperti apa
itu ya urusan dalang bukan urusan saya. Saya tidak bisa intervensi itu,"
ucapnya. (suara)