SANCAnews.id – Pengerjaan las di proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung (KCJB) ternyata dilakukan oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) dari
China.
Hal ini merupakan temuan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu.
Temuan yang diungkap Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Bappenas, Pungky Sumadi ini disampaikan dalam rapat Panja Pengawasan Penanganan
Tenaga Kerja Asing dengan Komisi IX DPR RI, Selasa kemarin (8/2).
Pungky mengaku kaget dengan temuan dalam sidaknya tersebut.
"Itu awalnya agak membingungkan pada saat kami melihat misalnya tukang las
untuk rel itu ternyata masih harus kita datangkan dari Tiongkok," katanya.
Hal ini dapat sorotan Direktur Political and Public Policy
Studies (P3S), Jerry Massie, yang memandang masifnya penyerapan TKA China dalam
proyek-proyek infrastruktur di dalam negeri bertentangan dengan yang dibilang
Presiden Joko Widodo.
Menurut sepengetahuan Jerry, Presiden Jokowi ingin menyerap
sebanyak-banyak tenaga kerja dalam berbagai proyek infrastruktur maupun
investasi yang terus digenjot pemerintah, meskipun dalam kondisi pandemi
Covid-19.
"Ini sudah memperjelas bahwa pemerintah Indonesia cinta
akan produk asing. Mereka pikir bangsa ini tak ada tukang las profesional
apa?" heran Jerry saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/2).
Ditambahkan Jerry, seharusnya pemerintah konsisten dengan
pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat. Bukan justru mengimpor
TKA China yang pada akhirnya juga mengerjakan pekerjaan kasar.
"Aspek penyingkiran tenaga kerja kita sudah lama terjadi
sejak Jokowi berkuasa. Belum lagi impor beras, gula, bawang putih, dan produk
lainya. Kini mereka mengimpor tukang las dari China," demikian Jerry. *