SANCAnews.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak tegas wacana penundaan pemilu 2024. Karena
hal itu tidak logis dan belum punya dasar jelas.
“Usul untuk menunda pemilu adalah usul yang tidak sesuai
dengan konstitusi. Ada masa kepemimpinan yang harus dipatuhi bersama di tingkat
nasional, provinsi. Ini kok ringan-ringan saja menabrak konstitusi?” tegas AHY
saat melantik kepengurusan DPD Partai Demokrat Provinsi Banten dan Riau (26/2)
AHY juga menegaskan, partainya harus tegas menyampaikan
penolakan tersebut, karena tidak boleh siapapun, apapun pangkat dan jabatannya
di negeri ini, yang kemudian dengan entengnya mengatakan ini aspirasi
masyarakat.
“Masyarakat yang mana yang didengarkan. Yang jelas kita
keliling ke 34 provinsi, ratusan kabupaten kota, yang ada masyarakat justru
mengeluh atas kondisi hari ini yang tidak kunjung membaik,” tuturnya.
“Ini malah tiba-tiba ada yang mengatakan masyarakat ingin
diperpanjang, ingin diundur?Saya tidak melihat ada masyarakat yang memiliki
harapan itu,” imbuh AHY.
AHY menduga, soal penundaan pemilu itu adalah harapan
segelintir pihak yang ingin melanggengkan kekuasaannya dan mereka takut
kehilangan kekuasaan.
“Negeri kita mau dibawa kemana kalau diisi, diawaki oleh
orang-orang seperti itu. Menurut saya, memalukan cara berfikir seperti itu.
Memain-mainkan suara rakyat, seolah-olah ini desakan rakyat. Rakyat yang mana?”
tanya AHY.
Terkait alasan pandemi dan pemulihan ekonomi, AHY justru
mempertanyakan Pilkada 2020. Padahal itu lagi gawat-gawatnya Pandemi Covid-19.
Artinya bangunan narasi yang ingin pemilu ditunda ini tidak logis, tidak adil
dan tidak berpihak pada rakyat.
Lebih lanjut AHY menegaskan, Partai Demokrat harus
menyampaikan penolakan ini kepada siapapun, agar jangan salah. Karena kalau
sudah salah mengambil keputusan, salah mengambil kebijakan, mak yang menanggung
ruginya dan dampak buruknya adal semua, rakyat Indonesia.
“Demokrat tidak boleh takut bersuara. Insyaallah rakyat kita
semakin cerdas dan tidak mudah diombang-ambingkan. Teruslah berjuang untuk
menyuarakan akal sehat, menyuarakan kebenaran dan keadilan,” ujarnya.
Kepada Ketua-ketua DPD Banten dan Riau yang baru dilantik,
AHY mengingatkan, Bendera pataka tadi sudah dikibarkan. Maknanya bukan hanya
simbol kebesaran atau gagah-gagahan.
“Tapi maknanya adalah Demokrat hadir menyapa seluruh
masyarakat, hadir dalam kesejukannya, dalam keteduhannya, tapi tajam dalam
solusi. Jangan kita cepat berpuas diri, jangan kita sombong dan jumawa. Justru
sebaliknya, kita tetap rendah hati dan tetap percaya diri,” pungkasnya.
(jawapos)