SANCAnews.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mendorong pelaksanaan gelaran seni pertunjukan wayang seumpama kondisi pandemi Covid-19 sudah membaik.
Perhelatan tersebut dapat dilaksanakan di daerah dengan status
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
“Jika protokol kesehatan bisa dijaga, pemerintah akan terus
dorong seni pertunjukan ini berjalan, terutama jika situasi PPKM sampai dengan
level dua,” ujar Airlangga dalam keterangannya pada Minggu, 20 Februari 2022.
Airlangga bertemu dengan Persatuan Dalang Indonesia (PEPADI)
dalam kunjungannya ke Kota Surabaya pada akhir pekan lalu. Para pegiat seni
wayang menyampaikan kondisi industri panggung itu selama wabah kepada
Airlangga.
Sepanjang dua tahun, para seniman menghadapi kendala lantaran
berkurangnya jumlah penanggap dan penonton wayang. Pegiat industri pertunjukkan
ini juga menanggung dampak akibat tidak diizinkannya perhelatan luar ruangan.
Adapun wayang merupakan bagian seni pertunjukan yang berbeda
dengan seni pertunjukkan lainnya. Sebab, pertunjukan wayang umumnya dilakukan
di ruang terbuka dengan durasi pertunjukan yang panjang dan berlangsung lewat
tengah malam.
Akibat pembatasan kegiatan, industri tersebut belum pulih hingga kini. Para pelaku seni berharap pemerintah memberikan insentif untuk pentas tradisional ini dan produksi wayangnya oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Musababnya, dalam sebuah pertunjukan wayang, banyak tenaga kerja yang terlibat, termasuk penabuh gamelan dan pelaku industri pariwisata.
Airlangga menyampaikan, pemerintah akan membantu sektor
pertunjukan seni wayang pulih. Salah satunya dengan membuat pertunjukan itu
lebih menarik.
Menurut Airlangga, pertunjukan wayang perlu dilakukan secara
hybrid. Dia juga melihat harus ada publikasi yang lebih baik untuk mencari
penonton baru wayang, terutama yang berasal dari kalangan milenial.
“Dalam pertunjukan wayang dibutuhkan kombinasi bahasa agar
dapat populer di kalangan milenial. Selain menggunakan bahasa Jawa, juga dapat
menggunakan bahasa Indonesia, agar membuat pertunjukan wayang menjadi lebih
menarik,” tutur dia.
Seniman Temui Jokowi
Imbas pandemi Covid-19 tak hanya dirasakan pelaku seni
wayang, namun juga pertunjukan lainnya. Pada pekan kedua Februari 2022,
sejumlah seniman dan budayawan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di
Istana Negara untuk meminta kepastian tentang izin pentas seni pada masa
pandemi untuk mendorong pemulihan di sektor pertunjukan.
Salah satu seniman, Butet Kartaredjasa, mengatakan Presiden
telah mempersilakan seni pertunjukan di dalam gedung dengan batasan 50 persen
kapasitas penonton.
"Sebenarnya kami ingin mendapat satu pedoman yang final
untuk standar nasional, kayak apa sih aturan-aturan mainnya," kata Butet.
Ia mengatakan Presiden juga menyebut mulai Maret ambang batas kapasitas penonton seni pertunjukan di dalam gedung kemungkinan bisa bertambah.
"Jadi bisa 70 atau 80 persen, sedang diolah oleh pemerintah, nanti bulan
Maret akan diumumkan sehingga orang yang menikmati seni pertunjukan di gedung
bisa lebih banyak," katanya. (tempo)