SANCAnews.id – Usulan penundaan Pemilu 2024 bukan
hal yang sepele. Selain gamblang diumumkan oleh elite partai koalisi, anggaran
negara juga dinilai sedang kelabakan.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan
Sumule meminta pemerintah untuk jujur tentang kondisi keuangan negara.
Menurutnya, keuangan negara saat ini sedang amburadul. Sementara dana untuk
menggelar pemilu 2024 mencapai Rp 76 triliun.
“Di satu sisi, pembangunan ibukota negara (IKN) membutuhkan
dana Rp 466 triliun,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu
(27/2).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kata Iwan Sumule, juga sudah
terang benderang menyebut keuangan negara akan semakin berat pada tahun 2023.
Untuk itu, hal pertama yang dia minta adalah pemerintah jujur
terkait alasan usulan penundaan pemilu tersebut.
“Pemilu ditunda karena tak ada uang. Alasan paling masuk
akal,” tegasnya.
Singkatnya, pemilu dimundurkan atau perpanjangan masa jabatan
presiden bukan keinginan rakyat.
Atas dasar tersebut, Iwan Sumule kembali mengingatkan bahwa
pengkhianatan terhadap konstitusi negara akan membuat kesejahteraan rakyat dan
keadilan sosial tak bisa diwujudkan.
Dia pun mengajak masyarakat untuk kompak dan berani menentang
usulan tersebut, “Fortis Fortuna Adiuvat. Keberuntungan berpihak pada yang
berani,” tutupnya. (*)