SANCAnews.id – Rencana untuk menyampaikan usulan
penundaan pemilu 2024 kepada Presiden Jokowi membuktikan bahwa sosok Ketua Umum
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) adalah pemimpin
yang mengekor.
Begitu kata Direktur Political and Public Policy Studies
(P3S), Jerry Massie saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu
malam (23/2).
Jerry Massie mulanya bertanya apakah Cak Imin dalam keadaan
sadar saat menyampaikan pernyataan kontroversi dan bertentangan dengan UUD
Negara Republik Indonesia tahun 1945 itu ke publik.
Apalagi partainya bersama anggota DPR RI lain baru saja
mengesahkan anggota KPU dan Bawaslu, termasuk bersepakat soal tanggal Pemilu
Serentak pada 14 Februari 2024.
“Saya tak paham dengan jalan pikiran pimpinan parpol
tersebut. Apakah orang ini berbicara dalam ruangan kesadaran atau bukan?”
tanyanya.
Bagi Jerry Massie, sikap Cak Imim itu membuka tabir bahwa PKB
di bawah kendalinya adalah cerminan partai yang cari aman agar bisa tetap
menikmati kekuasaan. Cak Imin, sambungnya, bukan sosok pemimpin yang visioner
dan bijaksana.
“Cak Imin pemimpin mengekor dan tak punya prinsip. Beginilah
model terima bersih,” sambung Jerry Massie.
Lebih lanjut, dia menduga bahwa PKB sedang dalam posisi di
pinggir jurang. Artinya, PKB butuh waktu agar tidak tersenggol partai lain
seperti Demokrat dan PKS, sehingga terjerembab gagal masuk Senayan.
“Saya pikir Cak Imin tidak pantas lagi mengelola PKB. Saya
kira NU juga akan bertindak, setidaknya anggota dan pemilih NU cukup
besar," tutupnya. *