SANCAnews.id – Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji
di Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan
Gus Miftah punya cara tersendiri untuk menyindir ucapan Ustaz Khalid Basalamah
yang mengharamkan wayang.
Terbaru, Gus Miftah membuat pertunjukkan wayang dengan
menampilkan sosok mirip ustaz Khalid Basalamah.
Pergelaran wayang kulit tersebut bertempat di Ponpes Ora Aji
Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman DIY pimpinan Gus Miftah pada 18 Februari
2022 lalu.
Video pertunjukan wayang Khalid Basalamah itu kini viral di
media sosial. Dalam lakon Begawan Lomana Mertobat dengan dalang Ki Warseno
Slenk, ada wayang dibuat menyerupai Khalid Basalamah.
Wayang Khalid Basalamah itu ceritanya dihajar habis-habisan
oleh Prabu Bolodewo.
“Rumangsamu Bolodewo bantenge tanah Jowo arep mbok usik-usik.
Amardhikane arep mbok ganggu cangkemu iki cangkem opo.. cuk! Yen kowe ra seneng
wayang ra sah kakean cangkem kowe. Rumangsamu arep dadi opo kowe…. bajing*n…
remuk-remuk.. ayo diremuke,” kata dalang Ki Warseno Slenk, seperti dilihat
Senin (21/2/2022).
Video berdurasi 4 jam 34 menit dan 44 detik itu diunggah oleh
channel @Gatot Jayatu.
Di tengah-tengah pertunjukan wayang, Gus Miftah menyampaikan
sajak yang berisi sindiran terhadap pihak yang disebut mengharamkan wayang.
“Kamu siapa? Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua. Wajar
tak tahu budaya dan tata krama,” tulis Gus Miftah di akun Instagramnya
@gusmiftah
Penggalan sajak lainnya, Gus Miftah mempertanyakan apakah
perlu kuda lumping diganti dengan unta lumping dan haruskah gamelan diganti
dengan rebana?
“Pohon kelapa dengan pohon kurma? Dan haruskah nama Nabi
Sulaiman diganti karena mirip kata-kata Jawa?” tulis Gus Miftah.
Sebelumnya Gus Miftah juga mengajak masyarakat untuk menonton
wayang dan tidak perlu tersinggung. (fajar)