SANCAnews.id – Pementasan wayang kulit di Pondok
Pesantren Ora Aji milik Gus Miftah pada Jumat (18/2/2022) lalu sempat viral dan
jadi sorotan. Pasalnya di pementasan wayang itu menuai reaksi negatif.
Gus Miftah lantas klarifikasi soal pentas wayang kulit itu.
Ia menjelaskan bahwa pentas wayang di pesantrennya memang rutin digelar. Namun
sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
"Yang pertama, saya itu nanggap wayang dari 2012,
artinya memang Pondok Pesantren Ora Aji itu rutin menggelar pentas wayang cuma
berhenti karena persoalan pandemi," kata Gus Miftah kepada awak media,
Senin (21/2/2022).
"Jadi kalau dimaknai pentas wayang itu merupakan respons
dari apa yang terjadi saat ini saya pikir kurang pas," sambungnya lagi.
Kemudian, Gus Miftah mengatakan pentas wayang saat itu
dihelat atas permintaan para seniman. Sementara kontennya sendiri tak diketahui
Gus Miftah, karena merupakan urusan dalang.
"Soal konten, atau lakon, atau atraksi di dalam
pertunjukan wayang itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi
isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih pertunjukan lakonnya saja,"
ucapnya.
Oleh karena itu, terkait konten mirip ustaz Khalid Basalamah
di pertunjukan wayang itu, menurut Gus Miftah merupakan hak sang dalang. Ia
menegaskan tidak melakukan intervensi apapun terkait dengan pertunjukan
tersebut.
"Pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang, bukan
urusan saya dan saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan,
atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang,"
terang Gus Miftah.
Lebih lanjut, Gus Miftah tak membantah soal sajak yang
diunggah dalam akun Instagram pribadinya adalah pendapat pribadinya. Dirasa
menyudutkan salah satu pihak, Gus Miftah merasa perbedaan pendapat di kalangan
ulama adalah hal biasa.
"Kalau yang viral atau trending tentang sajak saya,
kalau soal kritik ilmu atau perbedaan pendapat dalam ilmu itu suatu yang lumrah
jadi sah-sah saja. kalau sajak yang saya buat itu tanggung jawasb saya penuh,
tapi kalau atraksi dalam pentas wayang itu merupakan domainnya dalang bukan
saya," tuturnya.
Diketahui, dalam potongan video beredar, pentas wayang kulit
itu menampakkan sosok wayang menggunakan peci dan berjenggot mirip ustaz Khalid
Basalamah. Adegan selanjutnya, wayang berpeci dan berjenggot itu remuk dihajar
wayang lainnya.
Kemudian, dalam unggahan instagramnya, Gus Miftah mengunggah
sajak soal wayang. Hal ini diduga respons dari pernyataan Khalid Basalamah yang
menyebut wayang haram. (suara)