SANCAnews.id – Kejadian di Guinea yang menggulingkan
pemerintahan Presiden Alpha Conde menjadi satu peringatan bagi Presiden RI Joko
Widodo untuk sadar diri dalam menanggapi isu perpanjangan masa jabatan presiden
yang tengah berhembus kencang.
Begitu saran dari Direktur Political and Public Policy Studies
(P3S), Jerry Massie, untuk Jokowi yang disampaikan kepada Kantor Berta Politik
RMOL pada Sabtu malam (26/2).
Menurut Jerry, Presiden Conde yang dikudeta pasukan elit
tentara Guinea lantaran melakukan amandemen konstitusinya untuk memperpanjang
masa jabatan presiden tak menutup kemungkinan terjadi di Indonesia.
"Kejadian kudeta di Guinea lantaran mengubah konstitusi.
Saya kira Jokowi harus belajar dari kejadian Gueinea," ujar Jerry.
Di samping itu, Jerry melihat potensi chaos terjadi apabila
Jokowi mengamini usul dari sejumlah ketua umum partai politik yang menginginkan
Pemilu Serentak 2024 ditunda, dan berimplikasi pada keinginan sejumlah pihak
untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
"Sementara kondisi bangsa lagi terpuruk, utang tak bisa
dikendalilkan, harga sembako selangit bahkan sulit di dapat, ini berbahaya bagi
bangsa," tuturnya.
Lebih dari itu, Jerry juga menilai salah satu alasan para
ketum parpol menginginkan Jokowi tetap menjabat untuk ketiga kalinya lantaran
kepuasan masyarakat tinggi terhadap kerja pemerintahan sekarang, sama sekali
tidak masuk akal.
"Bisa saja survei ini dimunculkan untuk dijadikan
pijakan bagi parpol dan kelompok irasional untuk mengubah aturan pemilu,"
kata Jerry.
Maka dari itu, Jerry menyarankan Jokowi untuk tidak mengambil
langkah-langkah ambisius dengan emlanjutkan kepemimpinannya untuk periode yang
ketiga. Karena menurutnya sudah sangat jelas aturan di dalam konstitusi
melarang hal tersebut.
"Ingat catatan sejarah, Indonesia pernah alami kudeta
di era Soerharto. Hal demikian bisa terulang jika pemerintah menutup telinga
dan mata alias tak mau belajar sejarah kelam bangsa," demikian Jerry. ***