SANCAnews.id – Keraguan publik pada hasil fit and proper test
anggota komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) cukup beralasan.
Pasalnya, kata pengamat politik Jamiluddin Ritonga, nama-nama
yang muncul sama persis dengan nama-nama yang beredar saat fit and proper test
di Komisi II sedang berlangsung.
"Sungguh mengejutkan. Sebab, hasilnya sama persis dengan
daftar nama yang beredar melalui pesan singkat,” ucap Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/2).
Menurutnya, sulit rasanya jika mengatakan nama yang beredar
di pesan berantai sama persis dengan hasil fit and proper test, merupakan
sebuah kebetulan semata mengingat tidak ada satupun nama yang berbeda.
"Ini menegaskan, sebelum fit and proper test Komisi II
sudah menetapkan siapa yang menjadi komisioner KPU dan Bawaslu,” tegasnya.
Oleh karena itu, kata Jamiluddin, wajar kemudian muncul
pertanyaan di tengah publik apakah fit and proper test memang diperlukan di DPR
RI. Lantaran dinilai sangat kental unsur politisnya.
"Sebab, ada kesan fit and proper test di DPR lebih
kental pertimbangan sisi politisnya daripada kapasitas sang calon,” pungkasnya.
*