SANCAnews.id – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM),
Hariz Azhar, mengungkapkan bukti jika pihak kepolisian dengan PDIP memiliki
kerja sama.
Haris Azhar menyoroti sikap kepolisian dalam beberapa kasus
yang terjadi di Indonesia yang dinilai tidak netral dalam melakukan tugasnya.
Sikap yang ditunjukkan kepolisian dan jajarannya dinilai
menunjukkan keberpihakan pada rezim.
"Bukan hanya satu atau dua kasus. Memang sangat
kelihatan polisi itu sangat membela rezim yang tidak muncul dalam ukuran-ukuran
penegakan hukum," kata Haris Azhar dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube
Refly Harun.
Pihak kepolisian saat ini sedang menjadi sorotan dengan
adanya kasus di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Sejumlah warga melayangkan protes kepada kepolisian yang
diunggah oleh Gempa Dewa melalui akun Twitter miliknya.
Gempa Dewa mempertanyakan sikap polisi yang lebih memilih
untuk menggelandang warga daripada preman-preman yang menyiksa masyarakat di
wilayah tersebut. Insiden di Gempa Dewa merupakan yang terbaru sikap kepolisian
disorot.
Berkaca pada sejarah, Haris Azhar mengungkapkan bahwa sikap
yang ditunjukkan oleh pemimpin saat itu menjadi bukti jika ada kerja sama yang
dilakukan untuk saling melindungi antara rezim dengan kepolisian.
"Pada zaman Megawati Soekarnoputri memang polisi banyak
diakomodir, pada zaman SBY, tentara yang banyak diakomodir. Nah, sekarang balik
ke oposisi SBY, PDIP banyak mengakomodir polisi lagi. Jadi memang ada mutual
interest, saling menjaga, dan saling menguntungkan. Nah itu yang sedang terjadi
hari ini," ujar Haris Azhar. ***