SANCAnews.id – Lima perusahaan sawit yang pernah mendapat suntikan subsidi dari pemerintah dianggap sudah tidak percaya lagi kepada rezim Joko Widodo saat ini.

 

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, sepanjang Januari hingga September 2017 lalu, lima perusahaan sawit berskala besar pernah mendapatkan subsidi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepala Sawit (BPDPKS) dengan total mencapai Rp 7,5 triliun.

 

Kelima perusahaan yang dimaksud, yaitu Wilmar Group, Darmex Agro Group, Musim Mas, First Resources, dan Louis Dreyfus Company (LDC).

 

"Subsidi mega Rp 7,5 triliun ke 5 konglomerat sawit, tetapi malah minyak goreng susah dan menghilang di pasar, ini skandal subsidi. Kelima konglomerat sawit itu wajib diperiksa KPK," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/2).

 

Seharusnya kata Muslim, dengan adanya subsidi tersebut, minyak goreng yang merupakan kebutuhan rakyat mudah didapat.

 

"Kemana dilarikan itu dana subsidi sawit itu? Rakyat makin susah. Dugaan saya, dana subsidi triliunan itu para konglomerat tidak semata bermain di sawit," kata Muslim.

 

Dengan langkanya minta goreng di pasaran saat ini kata Muslim, bisa dianggap satu bentuk pengkhianatan terhadap dana subsidi sawit.

 

"Dan bisa jadi konglomerat sawit itu sudah tidak percaya lagi ke rezim. Dana dialihkan ke bisnis lain. Efeknya, minyak goreng tidak lagi tertangani dan susah didapat, Jokowi kena imbasnya," pungkas Muslim. **


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.