SANCAnews.id – Tokoh Masyarakat Riau Azlaini Agus
melaporkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ke Polda Riau atas dugaan
penistaan agama. Menteri Yaqut dilaporkan karena terkait pernyataan gonggongan
anjing saat menjelaskan aturan sepiker masjid dan musala untuk azan dan
kegiatan lainnya.
Yaqut diketahui menyatakan hal tersebut usai menghadiri
pertemuan dengan tokoh agama, di Balai Serindit, Kediaman Gubernur Riau, Rabu
(23/2) lalu.
Didampingi kuasa hukumnya, Azlaini langsung mendatangi sentra
pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Jumat pagi (25/2).
"Saya datang secara pribadi, Azlaini agus melaporkan
atau menyampaikan pengaduan atas adanya dugaan tindak pidana penistaan agama
yang diduga dilakukan menteri agama kita Pak Yaqut," katanya di Mapolda
Riau.
Namun Azlaini mengaku kedatangannya ke Polda Riau baru
sebatas laporan lisan atau pengaduan. Azlaini akan kembali Sabtu, dengan
membawa sejumlah bukti lengkap tremasuk rekaman ucapan Menag Yaqut.
"Tadi saya sampaikan laporan lisan mungkin besok atau
lusa kita akan laporkan lengkap," ujarnya.
Azlaini mengaku telah mendapat dukungan dari pakar
informatika Roy Suryo yang akan mejadi saksi ahli.
"Kita alhamdulillah dapat dukungan Mas Roy Suryo, ia
bersedia jadi saksi ahli atas kasus ini. Dia bersedia untuk datang jadi saksi
ahli karena dia memang bidang IT ya," jelasnya.
Sebagai informasi, Roy Suryo sebelumnya juga melaporkan Yaqut
di Jakarta. Namun, laporan mantan Menpora itu ditolak polisi dengan alasan
lokasi perbuatan ada di Pekanbaru.
Oleh karena itu, Azlaini meyakini kini polisi tak bisa
menolak laporan pihaknya atas Yaqut di Polda Riau, Pekanbaru itu.
"Aparat Polda Riau bisa tindak lanjuti tanpa harus
melihat objek yang kita laporkan itu pejabat negara atau bukan. Ya saya yakin
mereka (polisi) netral dan profesional. Saya yakin tidak ditolak (laporan).
Kalau roy ditolak karena memang bukan lokusnya, kita sudah laporkan di
lokusnya, artinya untuk alasan lokus tidak akan ada penolakan. Kita lihat dulu
lah ya ini masih bergulir," ucapnya.
Tidak lama Azlaini buat laporan lisan, sejumlah warga
mewakili Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau juga mendatangi SPKT Polda Riau atas
laporan yang sama. (cnnindonesia)