SANCAnews.id – Anggota DPD RI Tamsil Linrung
menilai pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara (PPU),
Kalimantan Timur (Kaltim) tidak memiliki urgensi.
Terlebih saat ini perekonomian Indonesia belum stabil akibat
pandemi Covid-19 dan adanya varian baru Covid-19
"Menurut saya, urgensinya nggak ada, nggak ada hal yang
mendesak untuk memidahkan Ibu Kota (ke Penajam Paser Utara) mengingat situasi
ekonomi negara yang belum sepenuhnya stabil dari pandemi Covid-19, bahkan ada
kemungkinan varian baru dan seterusnya bisa berkali kali," ujar Tamsil
dalam diskusi daring bertajuk "Siapa Raup Untung di Ibu Kota Baru",
Jumat (4/2/2022).
Politisi PKS itu mengatakan jika pemindahan IKN karena alasan
banjir dan kemacetan, menurutnya bukan solusi. Ia pun menyinggung janji
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye sebelum menjadi Gubernur DKI dan
Presiden RI yakni ingin mengatasi banjir dan kemacetan di Jakarta.
Namun saat menjadi presiden, Jokowi malah memindahkan Ibu
Kota Negara ke Penajam Paser Utara sebagai solusi dari permasalahan banjir dan
kemacetan di Jakarta.
"Dulu waktu pak Jokowi jadi gubernur dia dibilang kalau jadi presiden akan lebih cepat
mengatasi persoalan banjir dan kemacetan di Jakarta, tapi setelah jadi gubernur, kemudian jadi presiden,malah sekarang untuk
mengatasi itu jalan pintasnya adalah pindah
ibu kota ini," tutur Tamsil.
Sehingga menurutnya kurang pas jika pemindahan IKN karena
alasan banjir dan macet. Yang harus dilakukan kata Tamsil yakni bagaimana
membenahi Ibu Kota di DKI Jakarta.
"Saya kira ini tidak pas karena, ini bukan solusi, tetapi
yang perlu kita lakukan bagaimana membenahi ibu kota," kata dia.
"Lagi pula wilayah (di Penajam Paser Utara) yang disebut
presiden tidak banjir kenyataannya juga mengalami kebanjiran. Sudah sampai
viral video-video yang merekam kebanjiran daerah yang direncanakan untuk
menjadi tempat pindahnya ibu kota," katanya. (suara)