SANCAnews.id – Warga Kalimantan dapat sindiran keras dari
warganet pengguna media sosial Twitter, terkait kasus pernyataan seorang
jurnalis senior Edy Mulyadi yang diduga menghina masyarakat Kalimantan.
“Mandau kapan terbang? Lihat foto ini,” tulis pengguna
bernama @Android_AK_47, Rabu, 26 Januari 2022, dengan menampilkan sebuah foto
hutan gundul, dikutip dari Twitter.
Menurut warganet pernyataan Edy Mulyadi itu tak seberapa
untuk terlalu dipermasalahkan, jika dibandingkan dengan penggundulan hutan
besar-besaran yang dilakukan terhadap hutan Kalina itu.
Warganet menyebut reaksi keras yang ditunjukkan sebagian
masyarakat Kalimantan dalam menanggapi pernyataan ‘tempat jin buang anak‘ Edy
Mulyadi itu terlalu berlebihan.
Sedang terhadap ‘perusakan alam’ Kalimantan tersebut mereka
tak menunjukkan reaksi besar.
“Setuju bang! Alam pada rusak mereka tiarap.. Ketika hanya ungkapan
jin buang anak..! Rame2 pada bangkit..entah mereka mewakili siapa..,” komentar
akun bernama @sarsarmili.
“Yang kecil2 kalian ribut seperti mau kiamat padahal yang
terjadi Alam Kalimantan akan hancur atau diambil alih para bachin, bila sudah
begitu kalian baru sadar dan sudah terlambat,” timpal akun bernama
@pujisyahnor.
Sebelumnya, beredar kabar sebanyak 69 ormas dan lembaga adat
di Kalimantan Timur (Kaltim), mengancam akan menjemput paksa Edy Mulyadi di
Jakarta, jika tidak menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada
masyarakat dan kesultanan adat di Kaltim.
“Meski sudah meminta maaf lewat channel YouTubenya, di sini
saya sampaikan bahwa Edy dan rekan-rekannya harus datang sendiri ke Kalimantan
dan meminta maaf secara langsung kepada masyarakat, dan menjalani hukum atau
denda adat,” ucap Ketua Umum Remaung Kutai Berjaya Kesultanan Kutai Kartanegara
Ing Martadipura, Hebby Nurlan Arafat, dalam pertemuan yang digelar di
Samarinda, Selasa 25 Januari 2022, dikutip terkini dari detiknews.com.
“Apabila itu tidak dilakukan maka Jakarta akan penuh dan akan
dilakukan penjemputan paksa oleh kami” timpalnya. []