SANCAnews.id – Kondisi Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
sejak diambil alih Sekretariat Negara (Setneg) pada 1 April 2021 lalu kini
mendapat sorotan.
Sebuah postingan di media sosial memperlihatkan kondisi Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) yang terbengkalai.
Postingan ini diunggah akun Twitter @RomitsuT dilansir
Tribunnews.com, pada Kamis (20/1/2022).
Dalam unggahannya tersebut, terdapat video kompilasi
perbandingan kondisi TMII sebelum dan sesudah dikelola pemerintah.
Terlihat Wahana Air Snow Bay misalnya. Kolam renang tersohor
di Jakarta itu kini tutup dan terbengkalai.
Tak ada lagi kolam renang dengan air biru, yang ada hanya
genangan air berwarna kecoklatan dan ceceran daun-daun.
Terlihat juga bagian atas bangunan Museum Telekomunikasi sudah jebol di beberapa sisi. Warna tembok museum pun sudah kusam dan compang camping di sana sini.
Postingan Twitter di atas pun mengundang reaksi netizen.
Ada yang mengkritik pemerintah atas terbengkalainya obyek
wisata tersebut, hingga mengaitkannya dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)
baru yang tengah gencar dibangun.
Namun, ada juga yang memberikan pembelaan dan menyebut
kondisi dua lokasi tersebut sudah terbengkalai sebelum diambil alih.
Penjelasan Pihak TMII
Terkait hal tersebut, Kepala Humas TMII Adi Widodo mengatakan
bahwa sedang ada renovasi di TMII.
"Betul, saat ini TMII sedang dilaksanakan renovasi
sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 tahun 2021. Secara detail dapat
ditanyakan ke (Kementerian) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai
pelaksananya," katanya kepada Kompas.com, Kamis (20/1/2022).
Adapun Perpres Nomor 116 Tahun 2021 membahas tentang
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Penyelenggaraan
Acara Internasional di Provinsi Bali, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta,
Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Acara internasional yang disebut dalam Perpres Nomor 116
Tahun 2021 adalah Presidensi G20 Tahun 2022, ASEAN Summit, dan acara di Kawasan
Mandalika.
Dalam Perpres tersebut, tertulis bahwa Menteri PUPR diberi penugasan untuk melaksanakan percepatan pelaksanaan pembangunan atau renovasi infrastruktur. Salah satunya adalah renovasi kawasan TMII.
Rencana penataan TMII
Menurut laman resmi BUMN, kawasan TMII akan ditata mulai
Januari 2022 guna mendukung acara G20.
"Mulai bulan Januari, itu sudah kick off penataan
kawasan ini sudah dimulai. Kita berharap sekitar Agustus paling lama September,
tahap revitalisasi fisik bisa selesai untuk menyongsong kegiatan G20,"
kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
(PT TWC), Edy Setijono, Senin (18/1/2022).
Keputusan apakah TMII akan ditutup sementara atau tetap dibuka untuk wisatawan masih dikaji. Hal tersebut mengacu pada aktivitas konstruksi dalam penataan.
"Jadi ada tahapan nanti, ini masih dikaji. Karena di
bulan satu, bulan dua, aktivitas konstruksinya belum tinggi sekali, ya mungkin
nanti dimulai bulan ketiga, keempat, kelima, keenam, ketika aktivitasnya sudah
sangat crowded itu memang harus kita tutup," jelasnya.
Edy menjelaskan, untuk tahap pertama masih sebatas penataan
kawasan guna mengembalikan lay out TMII sebagaimana mestinnya.
Prinsipnya, TMII harus menjadi showcase of beauty Indonesia.
Tempat orang melihat keindahan budaya bangsa Indonesia.
"Kalau sekarang banyak fungsi komersial lain yang masih
tumpang tindih, itu kita tata ulang. Jadi orang datang kesitu, betul-betul bisa
merasakan suasana budaya Indonesia," tutur Edy.
Pihaknya pun berharap nanti ada satu kegiatan side event G20
di TMII. Seperti halnya di Borobudur serta Prambanan.
Sebagai informasi, tema yang diusung dalam upaya mempercantik
TMII adalah Indonesia Opera.
Visi rancangan induk penataan dan pengembangan TMII dibuat
sejalan dengan misi dan semangat TMII.
Diharapkan pengunjung yang datang tidak hanya bisa melihat
keragaman budaya Indonesia, tapi juga merasakannya.
"Kami telah mengidentifikasi banyak hal tentang apa saja
yang harus dilakukan," kata Direktur Proyek Urban+ Rahman Wijaya kepada
Kompas.com, Rabu.
Beberapa hal di antaranya berhubungan dengan pengembangan
teknologi dan wahana tertentu yang tidak relevan dengan misi dan semangat TMII.
Menurut Rahman, salah satu wahana yang tidak relevan dengan
semangat TMII adalah SnowBay.
"SnowBay itu mau dibereskan. Kita bisa pakai untuk
sesuatu yang lebih sejalan dengan jiwa dan semangat taman mini," ujarnya.
(tribunnews)