SANCAnews.id – Ancaman bernada teror yang dialami, tidak
menyurutkan niat dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun untuk
lanjutkan proses laporan dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dua putra
Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan, Ubedilah menegaskan bahwa tidak gentar sedikit pun
meski harus menghadapi sejumlah teror usai pelaporan dugaan KKN yang diduga
dilakukan Gibran-Kaesang.
"Kalau hal-hal yang agak-agak mengarah ke teror, saya
sih menganggap itu hal biasa. Mungkin ada yang tidak suka, mungkin juga yang
mereka lakukan sebenernya tidak tahu apa yang saya lakukan," kata Ubedilah
di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (27/1).
"Saya siap untuk terus mengawal kasus ini, laporan
ini," tegasnya.
Sebab, kata ideolog Forum Komunikasi Senat Mahasiswa
se-Jakarta (FKSMJ) '98 ini, dirinya sejak awal memiliki itikad baik melaporkan
dugaan praktik KKN yang telah ditentangnya sejak era orde baru Soeharto dahulu.
"Laporan ini dengan niat baik yang sejak awal saya
lakukan," katanya.
Ubedilah juga menanggapi santai berbagai tudingan politis
kepadanya setelah melaporkan dugaan praktik KKN yang dilakukan oleh dua putera
dari orang nomor satu di Republik Indonesia.
"Tidak ada motif politis karena Pemilu masih jauh. Lalu,
yang kami lakukan berdasarkan kajian akademik dan data-data yang ada,"
tandasnya. (rmol)