SANCAnews.id – Wilayah DKI Jakarta diguyur hujan
ekstrem sejak Selasa (19/1). Namun berkat kesiapan dan gerak cepat alias gercep
dari jajaran Pemprov DKI, sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di
hari yang sama.
"Jakarta dilanda hujan ekstrem tapi bisa ditangani
cepat. Kenapa? Atas izin Allah, kerja sistematis dan kerja cepat itu membuatkan
hasil!" kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun Instagram
miliknya seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (19/1).
Anies menjelaskan, banjir di sejumlah wilayah Ibukota pada
Selasa kemarin adalah akibat hujan dengan intensitas ekstrem yang terjadi.
Curah hujan kemarin di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter,
di Teluk Gong 193 mm, di Pulomas 177 mm, dan Kelapa Gading 163 mm.
Adapun kondisi ekstrem terjadi apabila curah hujan di atas
150 mm. Sementara kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm.
Jika terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan
terjadi genangan banjir di Jakarta.
Saat turun hujan ekstrem hingga terjadi banjir, Pemprov DKI
memprioritaskan mengamankan warga.
Pemprov DKI, memastikan semua usaha pemompaan dikerjakan agar
banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti.
Setidaknya lebih dari 100 pompa mobile diaktifkan dan belasan
truk pemadam kebakaran diturunkan. Sebanyak 480 pompa stasioner juga dalam
posisi siap, dan di daerah yang terdapat banjir dan genangan langsung
diaktifkan.
Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan
dialirkan ke saluran/kanal/sungai. Surut cepat karena semua sumber daya
dikerahkan.
"Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!"
pungkas Anies. **