SANCAnews.id – Akun media sosial milik Presiden Joko Widodo
atau Jokowi jadi sorotan. Pasalnya, postingan yang diunggah dengan maksud mempromosikan
sirkuit Mandalika di Nusa Tanggara barat (NTB), akun Jokowi malah menampilkan
Sirkuit Portugal.
Postingan tersebut berupa video ilustrasi. Terlihat Presiden
Jokowi mengendarai motor dengan background Sirkuit.
“Lombok bukan hanya Mandalika, lokasi sirkuit balap kelas
dunia. Siapa pun yang berkunjung ke Lombok, NTB, akan terpesona oleh bentang
alamnya, dari laut sampai gunung. Pantai Tangsi, Gili Trawangan, Gunung
Rinjani, Sendang Gile, Bukit Merese, desa-desa adat, dan sebagainya,” tulis
akun media sosial milik Presiden Jokowi.
Namun Sirkuit yang dijadikan latar belakang itu, ternyata
merupakan Sirkuit di Kota Portimao, sebuah kota di distrik Faro, wilayah
Algarve selatan Portugal.
Unggahan itu ramai mendapat tanggapan dan kritik dari warga net. Hingga akhirnya dihapusnya. Meski begitu, pakar multimedia, telematika, Roy Suryo ikut menanggapinya.
“Saat ini tuitan (Hoax) Sirkuit Algarve/Portimao di Portugal
yang dijadikan background twitter resmi Presiden R.I sebagai Sirkuit Mandalika,
Lombok” tersebut sudah dihapus. Alhamdulillah saya mentwit sebelum dihapus,
menscrenshot bahkan mendownload video-nya. Jejak digital memang ambyar.” tulis
Roy Suryo, Senin 17 Januari 2022.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim
mengatakan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno perlu mengevaluasi
kerja tim media sosial Jokowi,
“Menurut saya, Mensesneg ikut bertanggung jawab apabila
terjadi kecerobohan yang dilakukan admin akun medsos Presiden, seperti yang
terjadi kemarin itu. Karena itu, Pak Pratik perlu mengevaluasi kinerja tim
medsos Presiden,” ujar Luqman, Senin 17 Januari 2022.
Dia mengatakan, Mensesneg perlu menyusun Standard Operating
Procedure (SOP) baku terhadap pengelola media sosial Presiden.
“Diantaranya dengan memastikan setiap postingan sudah melalui
tahapan check and recheck serta quality control,” ujar Luqman.
“SOP ini penting agar tidak terulang lagi kasus salah posting
gambar atau tulisan pada akun medsos Presiden Jokowi. Kesalahan seperti ini,
bukan hanya mempermalukan Presiden Jokowi, tetapi juga merusak nama baik bangsa
dan negara Indonesia,” sambung dia. (fin)