SANCAnews.id – Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengaku menyayangkan dan prihatin atas sikap oknum TNI yang menyambangi Pondok Pesantren Habib Bahar bin Smith beberapa waktu lalu.

 

"Menyayangkan dan prihatin," ujar Ketua Umum (Ketum) PA 212, Ustaz Slamet Maarif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/1).

 

Menurut Slamet, oknum TNI yang mendatangi Habib Bahar dianggap tidak sesuai dengan tugas dan wewenang sebagai Jenderal TNI.

 

"Oknum TNI sudah tidak sesuai tugas dan wewenang, jadi ikut malu kita," pungkas Slamet.

 

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Habib Novel Bamukmin juga menilai bahwa petinggi TNI yang menggeruduk Pondok Pesantren Tajul Alawiyun pimpinan Habib Bahar merupakan suatu tindakan yang sangat keliru dan melanggar delapan wajib TNI terhadap rakyat.

 

Novel berpendapat, seharusnya Brigjen Ahmad Fauzi harus dicopot dari jabatannya.

 

"Bukan didukung atau dibela oleh para petingginya juga rezim ini atau juga malah dinaikan pangkatnya secara cepat nantinya seperti Jenderal Dudung yang membuat kegaduhan," ujar Novel.

 

Menurut Novel, ulah yang dilakukan Jenderal Dudung membuat Brigjen Ahmad Fauzi diduga iri dengan cara cepat agar naik pangkat seperti Dudung sebelumnya. (*)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.