SANCAnews.id – Kehadiran Komandan Korem 061/Suryakancana
Brigadir Jenderal TNI Achmad Fauzi ke pondok pesantren milik Habib Bahar bin
Smith di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat masih menyisakan
pertanyaan di publik.
Terlebih, beragam spekulasi muncul usai kejadian tersebut.
Apalagi kedatangan itu tidak lama setelah ceramah Habib Bahar bin Smith yang
menyinggung KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Pada hari ini, Senin (3/1), Habib Bahar bin Smith bahkan
menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Barat atas kasus tersebut.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI),
Ujang Komarudin meminta agar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turun tangan.
Andika Perkasa harus bisa memastikan Dudung Abdurachman tidak
mudah terbawa perasaan saat berhadapan dengan rakyat. Dengan begitu, maka tidak
akan ada lagi prajurit TNI yang harus mendatangi pihak-pihak yang mengkritik
Dudung.
“Jenderal Andika harus bisa pastikan Dudung tidak baper saat
dikritik rakyat, lalu kerahkan prajurit TNI menghadapi rakyat,” tegasnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (3/1).
Lebih lanjut, Ujang mengingatkan bahwa praktik TNI berhadapan
dengan rakyat tidak boleh terjadi. Menurutnya, hal itu merupakan gaya Orde Baru
yang tidak boleh ada lagi di era saat ini.
“Mestinya TNI bersama-sama rakyat bersatu. Bersatu jaga NKRI
dan Pancasila,” tutupnya. (*)