SANCAnews.id – Di balik ditahannya Habib Rizieq Shihab (HRS) dan bubarnya Front Pembela Islam (FPI) ternyata ada tokoh yang sejak awal membuat target-target tersebut. Sosok tersebut ialah politisi PDIP sekaligus pengacara senior, Henry Yosodiningrat.
Dalam bincang-bincang bersama Rudi Kamri di saluran YouTube
Kanal Anak Bangsa, Henry dengan lantang mengatakan bahwa sejak awal Habib
Rizieq pulang ke Indonesia, dia jadi salah satu orang yang vokal dan mendesak
agar pihak kepolisian bertindak.
"Dan sehari sejak dia pulang besoknya saya langsung mendesak Polda supaya kasusnya ditindaklanjuti," kata Henry Yosodiningrat, dikutip Hops.id pada Kamis, 6 Januari 2021.
Kemudian pendiri Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) ini
mengungkapkan target pribadinya terhadap gerakan Habib Rizieq dan FPI yang kala
itu belum dibubarkan.
Henry menegaskan ambisi dan targetnya menghalangi jalannya
tabligh akbar yang diinisiasi oleh simpatisan Habib Rizieq dan FPI.
Bahkan target lainnya ialah FPI bisa jadi organisasi
terlarang dan keberadaannya dibubarkan oleh pemerintah.
"Target saya waktu itu, Alhamdulillah tercapai semua,
dia tidak jadi tabligh akbar, tidak jadi safari, dan melakukan kegiatan
semacamnya. Bahkan target saya paling ujung itu bubarkan FPI," ujarnya.
Kendati demikian dia memastikan bahwa target itu tercapai
bukan semata-mata berkat usahanya, melainkan karena izin Allah SWT.
"Alhamdulillah (Tercapai semua), atas kehendak Allah.
Kalau tanpa Allah, enggak akan bubar FPI. Jadi bubarnya FPI bukan karena
penguasa, tapi karena Allah," imbuh Henry Yosodiningrat. (*)