OLEH: JOHAN O. SILALAHI
SEKARANG ini sudah santer dan terbuka gerakan untuk mendukung
Presiden Jokowi diperpanjang menjadi 3 periode atau oleh Menteri Investasi
Bahlil diperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi selama 3 tahun dari 2024
hingga 2027.
Secara pribadi sebagai sahabat lama dan pendukung Presiden
Jokowi, saya menolak dengan tegas kedua ide dan rencana tersebut.
Saya menentang sangat keras rencana 3 periode atau
perpanjangan 3 tahun masa jabatan Presiden Jokowi, mau sehebat dan sebagus
apapun Presiden RI yang memimpin.
Sejarah dunia sudah membuktikan, apalagi sejarah bangsa dan
negara Kita Indonesia. Filosofi yg disampaikan oleh Lord Acton, "Power
tend to corrupt, Absolute power corrupt absolutely".
Saya punya kesepakatan 4 mata dahulu dengan Mas Joko Widodo
(Jokowi) selesai kami sholat Dzuhur berdua di Mesjid Kodja, Tanjung Priok, saat
masa kampanye Pilgub DKI Jakarta. Pertemuan kami berdua itu, karena permintaan
pribadi Mas Joko Widodo dengan menghubungi langsung ke HP Saya.
Ada 3 kesepakatan pribadi kami tentang bangsa dan negara kita
(karena memang saya pribadi siap dan ikhlas membantu Mas Joko Widodo jadi
Gubernur DKI saat itu dengan niat bulat untuk mendukungnya juga jadi Presiden
RI berikutnya).
Yang pasti kesepakatan tidak tertulis Kami saat itu sangat
sakral dan menjadi catatan dunia dan akhirat, karena kami bersepakat 4 mata
hanya berdua di dalam Mesjid Kodja selesai sholat Dzuhur di depan mimbar
mesjid.
Sekarang semoga Presiden Jokowi diingatkan dan dilindungi
Tuhan Yang Maha Kuasa, jangan sampai tergelincir menjadi tidak istiqomah dan
tidak amanah terhadap kekuasaan yang sedang dititipkan kepadanya.
Sebagai kawan lama yang sudah ikut membantu dan
mengantarkannya menjadi Gubernur DKI kemudian menjadi Presiden RI, Insya Allah
Saya akan membantu dengan mengingatkannya.
Kiranya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, selalu melindungi
dan menyelamatkan masa depan bangsa dan negara kita.
(Penulis adalah pendiri Kelompok Negarawan Indonesia)