SANCAnews.id – Sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
menjadi salah satu calon yang diusulkan untuk bakal menjadi Kepala Otorita Ibu
Kota Negara (IKN) baru.
Pengusulan tersebut mengundang pro dan kontra. Ada yang
mendukung, namun ada pula yang menolaknya. Di antara yang tak setuju ialah
Wasekjend Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin.
Menurut Novel Bamukmin, Ahok dinilai sebagai produk gagal.
Novel Bamukmin berpendapat, Ahok kerap membuat gaduh di Indonesia. Sehingga,
dia tak selayaknya ditunjuk sebagai pemimpin.
“Kenapa harus Ahok? Padahal Ahok produk gagal dan hanya bisa
membuat gaduh negeri ini,” kata dia dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com
pada Sabtu (29/1/2022).
Lebih lanjut, Novel menduga bahwa melihat latar belakang Ahok
yang demikian, keutuhan bangsa bisa saja terancam. Lagipula, ujarnya, masih
banyak nama-nama lain yang jauh lebih kompeten.
“Keutuhan bangsa sangat terancam kalau dipaksakan juga karena
berarti agenda IKN ini sangat diduga syarat kepentingan politik oligarki,”
terang Novel.
Novel jujur mengaku tak setuju dengan rencana pemindahan Ibu
Kota. Sebab, hanya membuang-buang anggaran.
“Banyaknya penolakan dari berbagai unsur tentunya menjadi
pertimbangan untuk rezim saat ini agar menghentikan berdirinya IKN karena
sangat merugikan rakyat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera juga
mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memilih Ahok sebagai
pemimpin IKN baru.
Mardani berharap Jokowi memilih pemimpin IKN yang tidak
menimbulkan kegaduhan politik, lantaran energi bangsa akan terbuang.
“Karena kepala otorita adalah wewenang presiden maka
harapannya presiden memilih yang punya kapasitas integritas,” sebut Mardani.
“Usahakan jangan yang menimbulkan kegaduhan politik karena
sayang energi bangsa terbuang untuk energi yang tidak perlu,” imbuhnya.
“Jaga uang negara sepeserpun itu hal yang mahal semoga kita
bisa terus menjaga Indonesia adil makmur dan sejahtera,” tegas Mardani. (suara)