SANCAnews.id – Pentolan Persaudaraan Alumni (PA) Novel
Bamukmin melontarkan kritik keras kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus
Yaqut).
Kritikan menohok ini diutarakan Novel Bamukmin setelah Gus
Yaqut meminta masyarakat untuk tidak buru - buru menghakimi Ferdinand Hutahaean
atas cuitan ‘Allahmu Lemah’ yang disinyalir mengandung unsur SARA dan penistaan
agama.
Novel Bamukmin menegaskan, pernyataan Gus Yaqut yang
terkesan membela Ferdinand itu
menunjukkan Menang sendiri tidak begitu paham dengan agama Islam. Novel menayangkan hal tersebut sebab cuitan Ferdinand kata dia sudah jelas penistaan agama.
“Menag gagal paham
dengan agamanya sendiri. Kalau komen bikin gaduh terus,” kata Novel ketika
dikonfiramasi Populis.id lewat sambungan telepon Senin (10/1/2022).
Anak buah Habib Rizieq Shihab ini lantas mengatakan,
pernyataan Gus Yaqut terkait cuitan Ferdinand tersebut mengkonfirmasi bahwa
dirinya adalah Menteri Agama paling
parah dalam sejarah republik Indonesia.
“Menag ini paling parah dalam sejarahnya,” tutur Novel.
Pembelaan terhadap Ferdinand tidak hanya datang dari Gus
Yaqut, politisi PDI Perjuangan sekaligus mantan pengacara Rizieq Shihab Kapitra Ampera juga meminta masyarakat
Indonesia memaafkan Ferdinand atas cuitan kontroversial itu sebab dia adalah
seorang mualaf.
“Memang Kapitra dengan Menag Yaqut ini satu paket,’ tukas
Novel.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
akrab disapa Gus Yaqut terang- terang pasang badan memberi pembelaan buat Ferdinand Hutahaean
yang dalam beberapa hari belakangan dihujat banyak pihak imbas pernyataan kontroversial ‘Allahmu
lemah'
Gus Yaqut meminta pihak - pihak yang tersinggung dengan
cuitan Ferdinand agar berhenti menghakimi pegiat media sosial berdarah Batak itu, lantaran hingga sekarang
belum diketahui secara pasti maksud pernyataan ‘Allahmu lemah’ tersebut.
“Saya mengajak masyarakat untuk tidak buru-buru menghakimi
Ferdinand. Kita tidak tahu apa niat sebenarnya Ferdinand memposting tentang ‘Allahmu
Ternyata Lemah’ itu,” katanya.
Gus Yaqut meminta
semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan sekarang ini tanpa terusan -
terusan menghujat Ferdinand. Mengingat dia adalah Mualaf sehingga bisa saja dia
belum secara utuh memahami ajaran Islam. Kata Yaqut justru Ferdinand mesti
dibimbing.
“Tunggu sampai proses hukum ini tuntas sehingga masalah
menjadi jelas,” pintah Yaqut. (populis)