SANCAnews.id – Langkah Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Ubedillah Badrun yang melaporkan dugaan KKN dan Tindak Pidana Pencucian Uang
(TPPU) anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep seharusnya
didukung.
Demikian pendapat Jurubicara Presiden RI ke-4 Abdurrahman
Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi soal relawan Jokowi Mania (Joman)
melaporkan Ubedillah Badrun ke Polda Metro Jaya lantaran dituding mencemarkan
nama baik.
Adhie menyarankan agar mereka yang menentang langkah Ubed
namun mengaku sebagai aktivis untuk segera menziarahi makam Presiden ke-2
Soeharto.
“Ziarahi makam pak Harto jika ada yang ngaku aktivis 98 tapi
gak dukung Ubedillah Badrun berantas KKN,” sindir Adhie melalui unggahan di
akun Twitter miliknya, Jumat (14/1).
Mengapa harus berziarah ke makam Soeharto, jelas Adhie agar
bisa meminta maaf telah menuduh keluarga Soeharto telah melakukan Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN) bahkan hingga melakukan demonstrasi ke jalan.
“Didemo besar-besaran. Hmm mereka itu pendemo daya ingat
pendek,” ujar Adhie kembali menyindir.
Sebelumnya, Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Imanuel Ebenezer
resmi melaporkan Ubedillah Badrun ke Polda Metro Jaya lantaran dituding telah
melakukan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap penguasa. Adapun Imanuel
atau yang akrab disapa Noel dalam berbagai kesempatan mengklaim sebagai salah
satu bagian dari aktivis 98 yang turut menumbangkan Presiden Soeharto pada
waktu itu.
"Hari ini tim hukum kami sudah ada menjelaskan beberapa
pasal delik aduan terkait laporan palsu. Kita melaporkan Ubedillah Badrun di
Pasal 317 KUHP. Dengan bunyinya 'barang siapa dengan sengaja mengajukan
pengaduan atau pemberitahuan palsu kepada penguasa baik secara tertulis maupun
untuk dituliskan tentang seseorang sehingga kehormatan atau nama baiknya
terserang diancam karena melakukan pengaduan fitnah dengan pidana paling lama 4
tahun'," kata Imanuel Ebenezer, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat
(14/1). (rmol)