SANCAnews.id – Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo diejek
tokoh NU, Umar Hasibuan atau Gus Umar karena demonstrasi yang digelar pria
berambut afro ini berlangsung sepi.
Demonstrasi tersebut terekam dalam video amatir yang diunggah
ke akun TikTok @assegafzen. Video tersebut kemudian diunggah kembali oleh
sejumlah pengguna twitter, salah satunya Gus Umar.
Gus Umar menilai aksi unjuk rasa yang dihadiri massa dengan
jumlah yang bisa dihitung dengan jari itu sensasional. Ia mengatakan Habib
Kribo hanya ingin terkenal.
“Massanya cuma seupil. Nih orang emang pengen terkenal doank,”kata
Gus Umar dikutip Senin (17/1/2022).
Terkait hal itu, Gus Umar justru melontarkan komentar pedas.
Bahwa baginya, apa yang Habib Kribo bicarakan tidak sesuai dengan kenyataan,
karena baru-baru ini ia mengeluarkan pernyataan kontroversial yang diduga
menghina bangsa Arab dengan menyebut mereka tidak berbudaya. Bagi Gus Umar, hal
ini justru melukai toleransi di Indonesia.
“Isyunya selalu intoleransi. Padahal yang dia lakukan adalah
intoleransi dengan menghina bangsa arab. Org kyak kribo ini cocoknya dipanggil
apa sob?” tandasnya.
Sementara itu, setelah berita ejekan dari tokoh NU yang
dikutip dari Warta Ekonomi dan dikonfirmasi oleh awak media www.sancanews.id,
Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo melalui telepon whatShap +62 819 871 xxx,
dia menjawab bahwa demonstrasi di Mabes Polri adalah berkaitan dengan penegakan
hukum kepada Ustad Waloni dan Paul Zhang dalam kondisi epidemi.
"Demonstrasi di Mabes Polri terkait penegakan hukum
Waloni dan Paul Zhang terbatas dalam jumlah kecil karena Covid dan ada
izin," tulisnya, (17/1/2022)
Kemudian, seperti yang terlihat dari video, Habib Kribo
tampak berdiri di atas mobil pikap saat menyampaikan orasinya. Terlihat
beberapa aksi massa mengenakan baju batik di sekitar bak yang ditunggangi Habib
Kribo.
“Segala bentuk apapun yang ingin mengganggu NKRI kita lawan.
Negeri ini bukan hanya dipimpin oleh satu kelompok suku atau satu kelompok
agama jadi tidak ada yang punya hak disini mewakili mayoritas atau minoritas
itu tidak ada. Kita semua sama,” ujarnya dikutip Galamedia, Minggu 16 Januari
2022.
“Negeri ini bukan hanya mengayomi bukan satu agama, negeri
ini negeri republik bukan negara agama. Jadi siapapun yang melecehkan agama
disini kita lawan,” ujarnya.(wartaekonomi/sanca)