SANCAnews.id – Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer
mengungkapkan pandangan dan sikap politiknya terhadap pejabat yang korupsi.
Hal tersebut disampaikan Immanuel dalam debat panas bersama
dengan Ubedilah Badrun yang merupakan pelapor kedua putra Presiden Jokowi,
Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep terkait dugaan korupsi.
Pria yang akrab dipanggal Noel ini menyampaikan pemahaman
tentang hukum yang justru bisa membahayakan Ubedilah apabila pelaporannya tidak
terbukti.
Terlebih apa yang disampaikannya hanya masih berupa asumsi
belaka alias bukan sebuah fakta.
"Harusnya Ubed dia paham tentang hukum itu sendiri
jangan sampai berbalik ke dirinya sendiri kalau seandainya data yang
disampaikan tidak memenuhi unsur. Karena sampai detik kita melihatnya apa yang
disampaikan Ubed hanya asumsi dan interpretasi bukan sebuah fakta," ujar
Immanuel Ebenezer dalam saluran YouTube CNN Indonesia, dikutip Hops.ID pada
Minggu, 16 Januari 2022.
Lebih lanjut pihaknya memastikan mendukung penuh apa yang menjadi
perjuangan para aktivis 98 terkait pemberantasan korupsi di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, kata Immanuel Ebenezer, tidak ada yang
kebal terhadap hukum, bahkan sekelas anak presiden hingga presiden itu sendiri.
"Secara substansif, jadi kalau dibilang salah satu
cita-cita perjuangan 98 adalah memberantas korupsi, ya kita setuju. Tidak ada
yang namanya imunitas di republik ini, entah itu anak presiden, bahkan presiden
pun, termasuk juga saya," katanya.
Oleh sebabnya Immanuel Ebenezer meminta bahwa yang dilaporkan
Ubedilah terkait dugaan tindakan korupsi Gibran dan Kaesang tersebut benar
adanya dan sesuai dengan fakta.
Bahkan dia juga menegaskan soal pandangan politik dan
sikapnya terhadap pejabat yang korupsi, bahwa pelakunya layak dihukum mati.
"Tinggal tunjukkan saja apa yang dikatakan Ubed, jika
itu benar, saya tidak akan pernah membiarkan ruang untuk mereka yang melakukan
korupsi. Jelas sekali sikap dan pandangan politik saya, jika pejabat merugikan
atau mendapatkan suap, mereka layak dihukum mati," tandasnya. (*)