SANCAnews.id – Sosok Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Ubedilah Badrun belakangan jadi perbincangan hangat publik usai melaporkan
kedua anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pasca nama Ubedilah mencuat terkait pelaporan dua putra
Presiden Jokowi tersebut, dia pun diundang ke saluran YouTube milik Ahli Hukum
Tata Negara Refly Harun.
Dalam kesempatan itu Ubedilah mengungkapkan alasan mengapa
dia berani terjun untuk menyampaikan kebenaran dan melawan tindakan semena-mena
sejumlah pihak.
"Jadi apa yang membuat saya masuk ke ranah ini, dulu
saya diajarkan oleh orang tua, satu prinsip penting bahwa ikuti sabda
Rasulullah, saya seorang muslim yang pernah belajar agama Islam, pernah
mengatakan 'khoirunnas anfauhum linnas' sebaik-baik manusia adalah memberi
manfaat untuk orang banyak," kata Ubedilah dikutip Hops.ID pada Rabu, 12
Januari 2021.
Sabda dari Nabi Muhammad itulah yang dipegang Ubedilah hingga
sekarang. Prinsip tersebut juga membuat hati Ubedilah tergerak ketika melihat
terjadi praktik yang merugikan banyak orang.
Dia menilai kaum intelektual harus turun tangan ketika
pemerintah menunjukkan sikap tidak adil, seperti korupsi merajalela namun para
pejabatnya bungkam.
"Semangat itu membuat saya gelisah ketika negara makin
amburadul, saya gelisah ketika negara korupsi merajalela, dan petinggi
(pemerintah) menganggap itu baik-baik saja. Dalam situasi semacam itu, mesti
ada kaum intelektual menyampaikan kebenaran yang menyuarakan kebenaran, karena
nanti efeknya mengubah keadaan secara lebih besar, kolektif masyarakat
banyak," ujar Ubedilah.
Tentunya kalau niat baik tersebut berhasil, Ubedilah percaya
bisa membawa dampak luar biasa bagi banyak orang.
"Kalau agenda-agenda kebaikan ini kemudian berhasil,
dampaknya luar biasa untuk orang banyak. Semangat 'khoirunnas anfauhum linnas'
itu sebenarnya yang muncul dalam pikiran saya dan itu yang kemudian nyambung
dengan semangat reformasi, bagaimana kita menempatkan kepentingan nasional
sebagai agenda utama kita misalnya," imbuhnya. (hops)