SANCAnews.id – Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo ikut
menyayangkan masih adanya sikap sikap arogansi aparat saat bertugas melakukan
pengamanan atau pengawalan tamu VVIP. Dia sendiri menyayangkan masih ada mental
petugas yang sewenang-wenang seperti itu kepada warga. "Itu arogansi
namanya," kata Agus kepada wartawan, Selasa (28/12).
Agus mengingatkan, walaupun warga tersebut dianggap salah,
dalam menjalankan tugas aparat atau petugas harus menjalankan tugas sesuai
aturan hukum. "Kalau ada warga yang sengaja menghalangi, misalnya, ya ada
sanksi hukumnya," tegas Agus.
Sehingga, menurut dia, petugas atau aparat paspampres tak
perlu menunjukkan sikap arogansi berlebih-lebihan. Apalagi sampai merusak spion
atau fasilitas milik warga biasa, yang mudah menjadi korban kekerasan aparat.
Karena kalaupun warga dituduh bersalah, menurut dia, pasti ada hukuman dan
sanksi yang akan diterima warga tersebut.
Sebelumnya viral di media sosial sebuah video saat pengamanan
tamu VVIP oleh paspampres merusak spion pengendara mobil. Pengendara yang
bernama Taufan_Gilber ini seketika membagikan video pengalamannya, ketika di
jalan raya kemudian lewatlah rombongan paspampres yang disusul dengan memukul
kaca spion mobil miliknya.
Walaupun sudah ada kronologi dan ucapan permintaan maaf dari
Taufan Gilbert terkait kesalahannya, dimana ia tidak memdengar seruan
paspampres untuk menepi perlahan. Hal ini, tidak dilakukan dikarenakan ia
sedang menggunakan handphone atau ponsel miliknya, yang seharusnya hal itu
dilarang.
Taufan Gilbert sendiri telah mengakui kesalahannya dan
membubuhkan keterangan bersalahnya di atas materai. Dan kejadian ini, juga
telah dijelaskan duduk perkaranya oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres)
Heru Budi Hartono. Walaupun akhirnya sikap arogansi paspampres kepada warga sipil,
merusak kaca spion tersebut sangat disayangkan. (republika)